PALESTINA—Slovakia dikabarkan tengah bersiap merelokasi kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keterangan relokasi ini disampaikan Andrej Danko, kepala Dewan Nasional Slovakia kepada Presiden Israel Reuven Rivlin pada Rabu (4/7/2018).
Menurut surat kabar Israel Hayom, delegasi Slovakia yang berkunjung ke Israel juga mengumumkan bahwa negaranya akan membuka pusat budaya di Yerusalem.
Kepindahan kedutaan ini akan menandai jeda dari kebijakan Uni Eropa di Yerusalem. Slovakia akan bergabung dengan Republik Ceko dan Bulgaria sebagai negara anggota Uni Eropa lainnya untuk memperluas kehadiran diplomatik mereka di kota milik Palestina tersebut sejak Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Keputusan yang dibuat oleh Perdana Menteri Slovakia Peter Pellegrini, datang setelah Ketua Knesset Yuli Edelstein meminta pemerintah Bratislava untuk mengikuti Republik Ceko dalam membuka konsulat kehormatan di Yerusalem.
Edelstein berterima kasih kepada Slovakia, mengatakan, “Ini adalah pencapaian diplomatik yang luar biasa untuk Israel dan kejutan yang menyenangkan bagi kita semua. Saya yakin bahwa ketika delegasi tambahan tiba di sini mereka akan memahami Jerusalem adalah ibu kota abadi Israel.”
AS pada bulan Mei menjadi negara pertama yang memindahkan kedutaannya di Israel ke Occupied Jerusalem, setelah pengakuan Presiden Donald Trump pada 6 Desember tentang kota sebagai ibu kota Israel. Langkah itu disambut dengan kemarahan yang meluas dan kutukan universal. []
SUMBER: PALINFO