SLOVAKIA–Slovakia berencana mengesahkan undang-undang yang isinya melarangan Islam menjadi salah satu agama yang diakui secara resmi di negara itu. Slovakia pun menjadi negara nomor satu di Eropa yang secara resmi menolak Islam.
Pada 2016, dua pertiga deputi termasuk pihak oposisi mendukung rancangan undang-undang yang diajukan oleh Partai Nasional Slovakia (SNS). RUU itu mengharuskan sebuah kelompok agama minimal memiliki 50.000 umat agar mendapat izin mendirikan sekolah atau komunitas mereka, membuka lembaga keagamaan serta mendapatkan subsidi dari pemerintah. Syarat minimal itu melonjak drastis dari yang sebelumnya hanya minimal 20.000 umat.
BACA JUGA: Kurikulum Baru Yunani Hapus Pelajaran Agama Islam dan Bahasa Turki
Sementara sumber resmi menyebutkan, muslim di Slovakia tercatat hanya mencapai 5.000 orang. Berdasarkan data sensus terakhir, komunitas mayoritas di Slovakia adalah Gereja Katolik Roma yang mencapai persentase 70% dari total populasi Slovakia, diikuti selanjutnya Gereja Protestan dengan persentase 7%, lalu Gereja Katolik Yunani 4%, Gereja Kristen Reformasi 2%, dan Gereja Kristen Ortodoks 1%.
Perdana Menteri Slovakia saat itu Robert Fico mengatakan, negaranya tak bisa menerima muslim.
“Maaf, tak ada tempat bagi Islam di Slovakia. Ini adalah hal yang layak dibicarakan oleh politikus secara jelas dan terbuka. Saya tak ingin di Slovakia populasi Muslim bertambah hingga puluhan ribu,” katanya ketika itu seperti dilansir dari Remix News, Sabtu (27/6/2020).
Selama puncak krisis migran, Menteri Dalam Negeri Slovakia pada waktu itu berkata, “Kami ingin membantu Eropa dengan masalah migrasi. Kami bisa saja mengambil 800 muslim, tapi kami tidak ada masjid di Slovakia. Jadi bagaimana Muslim bisa diintegrasikan dengan baik jika mereka dipastikan tidak akan suka di sini?”
Tak hanya itu, politikus Slovakia lainnya juga telah menyatakan ke publik tentang fakta bahwa mereka tidak ingin populasi Muslim tumbuh di Slovakia.
“Islamisasi dimulai dari kebab dan sudah berlangsung di Bratislava. Mari kita fokuskan apa yang bisa kita lakukan untuk hadapi permasalahan ini hingga lima atau sepuluh tahun mendatang, ” kata Ketua Partai Nasional Slovakia (SNS), Andrej Danko, “Kami harus melakukan apapun yang kami bisa untuk memastikan bahwa tidak akan ada masjid di Slovakia, sampai kapanpun.”
BACA JUGA: Warisan Islam yang Terlupakan di Portugal
Hingga saat ini, Slovakia menjadi satu-satunya negara anggota Uni Eropa yang tidak memiliki satupun masjid secara resmi. Umat Islam yang ada di negara itu hanya dapat melakukan pertemuan ibadah di rumah sewaan atau ruang ibadah sementara.
Sementara soal overselektif dalam meresmikan agama di negaranya, Slovakia juga ditemani Republik Ceko. Negara pecahan tersebut baru-baru inijuga menolak agama Budha.
Penganut agama Buddha di negara itu belum lama ini mengajukan aplikasi mereka untuk mendapatkan persetujuan sebagai agama resmi. Namun, nyatanya ajuan tersebut sudah ditolak untuk ketiga kalinya oleh Kementerian Kebudayaan Ceko.
Dibandingkan dengan Slovakia, umat Katolik di Republik Ceko memiliki populasi yang lebih sedikit. Menurut data terakhir, ada sekitar 1.000.000 umat Katolik di Czechia, yang setara dengan sekitar sepersepuluh populasi umat tersebut di Slovakia. Namun, sama halnya dengan Slovakia, pemeluk agama Islam di Ceko juga terbilang sangat minim, dimana hanya mencapai 0,1% dari keseluruhan populasi di negara tersebut. []
SUMBER: REMIX NEWS