MALANG–Madrasah Diniyah Ar-Rohmah Putri Pesantren Hidayatullah Malang menggelar ‘Ujian Terbuka Tahfizh Qur’an, Hadits Arbain Nawawi dan Qiroatul Kutub’ bagi santri kelas 9 SMP dan 12 SMA. Ujian Terbuka yang ke-10 kalinya itu berlangsung selama dua hari di Aula Raihanah lantai IV, Sabtu – Ahad (2 – 3/2/19).
Kepala Madrasah Diniyah Ar-Rohmah Putri, Ustadz Alimin Muhtar mengemukakan, Ujian Terbuka ini merupakan puncak dari ujian yang telah diikuti para santri sejak sepekan sebelumnya.
“Hafalan para santri ini sudah tuntas seluruhnya. Disetor dan diuji dihadapan ustadzah,” ujarnya memulai sambutan.
BACA JUGA: Alquranul Hakim, Apa maknanya?
Bagi mereka, lanjut Ustadz Alimin panggilan akrabnya, Ujian Terbuka ini terasa lebih berat dibandingkan Ujian Nasional. Beratnya itu karena diuji dihadapan banyak orang. Selain para ustadz atau ustadzah, disaksikan pula oleh orang tua, teman, adik kelas dan lainnya. Sedangkan Ujian Nasional tidak. Persiapannya pun tak hanya tentang penguasaan materi. Melainkan juga kuatnya mental yang harus mereka miliki.
Ia pun mengajak kepada seluruh orang tua dan undangan yang hadir untuk mendoakan seluruh peserta Ujian Terbuka itu. Agar ilmu yang mereka peroleh diberkahi. Bermanfaat hingga ke akhirat. Menjadi bekal dan penyelamat ditengah kerusakan pergaulan remaja di zaman millenial ini. Menjadi pelita dan penguat pula bagi generasi muslim lainnya.
Ujian Terbuka kali ini diikuti 237 santri kelas 9 SMP dan 161 santri kelas 12 SMA. Mereka berasal dari Marhalah 3 dan 6 yang terbagi dalam kelas reguler dan tahfizh. Santri kelas reguler menuntaskan hafalan al qur’annya minimal 3 juz. Sedangkan santri kelas tahfizh minimal 10 juz.
Setiap santri itu diuji oleh orang tuanya sendiri. Para orang tua memilihkan sendiri soal untuk putrinya. Soal tentang tahfizh qur’an dan hadits arbain nawawi untuk santri kelas 9 SMP maupun 12 SMA. Sedangkan soal tentang qiroatul kutub khusus hanya untuk santri kelas 12 SMA. Usai dibacakan pertanyaan, mereka pun lantas menjawabnya. Suasana tegang, syahdu dan haru mewarnai prosesi Ujian Terbuka yang dimulai sejak pukul 07.30 sampai pukul 11.30 tersebut.
BACA JUGA: Jika Menjatuhkan Mushaf Alquran, Harus Bagaimana?
Hadir pula dalam Ujian Terbuka kali ini, Haji Rasyidi, Kepala Kasi Pendidikan Diniyah dan Pesantren Kabupaten Malang. Dalam sambutannya ia menyampaikan pentingnya seorang santri menjadi agen perubahan di masyarakat.
“Andalah harapan kita semua. Kelak Anda bisa mewarnai bangsa ini. Menjadi ilmuwan yang hafizh qur’an. Hafizh qur’an yang ilmuwan,” pungkasnya. []