JAKARTA—Gerombolan massa menyerang anggota komunitas Ahmadiyah di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu, (19/5/2018) lalu.
Dilaporkan massa tersebut mengusir tujuh kepala keluarga yang berjumlah 24 orang sebagai upaya untuk mengusir komunitas tersebut dari Lombok Timur.
Bukan hanya mengusir, massa juga merusak sebuah rumah milik jamaah Ahmadiyah malam harinya. Pada Ahad (20/5/2018) pagi, massa kembali melakukan aksi perusakan rumah warga Ahmadiyah lainnya.
Menyikapi hal itu, Sekjen PBNU HA Helmy Faishal Zaini mengatakan bahwa Islam tidak pernah membenarkan cara-cara kekerasan. Apapun alasannya.
“Islam mengajarkan kedamaian. Jika ada perbedaan, kedepankan tabayun dan dialog,” ujar Helmy kepada Islampos.com di Jakarta Kamis (24/5/2018).
Lebih jauh Helmy mengatakan bahwa penyerangan terhadap kelompok Ahmadiyah di Lombok NTB, pihaknya menegaskan bahwa perbedaan pendapat harus diselesaikan dengan cara yang Arif dan bijaksana. []
REPORTER: RHIO