JAKARTA—Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkaji bahan-bahan yang terkandung dalam pembalut wanita menyusul adanya temuan sejumlah anak di Jawa Tengah yang mengalami kecanduan air rebusan pembalut. Kemenkes menyatakan, hajil kajian tersebut menunjukkan bahwa pembalut wanita tidak mengandung zat yang menyebabkan halusinasi.
“Kalau dilihat dari formulanya yang menyusun pembalut itu tidak ada zat yang bisa menyebabkan halusinasi,” ujar Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Engko Sosialine Magdalene di sela acara funbike di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta, Ahad (11/11/2018).
BACA JUGA: Mengapa Air Rebusan Pembalut Bisa Memabukkan?
Diketahui, pembalut wanita mengandung wool, plastik, katun, kapas dan klorin. Engko mengungkapkan, saat produsen pembalut mengajukan izin edar ke Kemenkes, bahan-bahan dan formula tersebut telah dilaporkan.
Adapun efek halusianasi dan ‘fly’ yang terjadi dalam kasus temuan anak kecanduan rebusan pembalut, Engko menduga itu disebabkan efek dari zat tambahan lain lain yang dicampurkan saat merebus. Namun, zat tersebut belum diketahui.
“Berdasarkan informasi yang kami dapat, itu (air rebusan pembalut) dicampur dengan zat lain. Jadi, bukan semata-mata dengan pembalut saja. Itu yang mesti dilihat,” ujarnya.
Kendati demikian, Kemenkes akan menindaklanjuti temuan soal air rebusan pembalut itu ke pihak industri yang memproduksi produk terkait. Hal itu akan dilakukan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
BACA JUGA: BNN Terima Laporan Adanya Sejumlah Anak yang Kecanduan Air Rebusan Pembalut di Jateng
“Kami sudah siapkan, kami akan turun ke industri untuk melihat proses produksi dan juga sampai ke bahan baku untuk melihat apakah masih konsisten dengan yang selama ini telah disetujui izin edarnya,” ujarnya.
Sebelumnya, BNN menemukan tren meminum air rebusan pembalut untuk merasakan efek melayang berasal dari informasi masyarakat. []
SUMBER: CNN INDONESIA