BMKG memprediksi kemungkinan awal Ramadan 2024 atau 1445 Hijriah akan berbeda. Muhammadiyah yakin masyarakat tak masalah jika nantinya penetapan awal puasa akan berbeda.
“Dan perbedaan awal atau akhir Ramadan sudah sering terjadi, untuk itu saya yakin masyarakat sudah terbiasa dan tidak ada masalah apa-apa,” kata Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad ketika dihubungi, Minggu (25/2/2024).
Dadang mengatakan perbedaan memang selalu ada dalam kehidupan manusia. Salah satunya terjadi dalam pemahaman agama.
“Perbedaan itu selalu ada di tiap segi apapun dalam kehidupan manusia juga terjadi dalam pemahaman agama,” katanya.
BACA JUGA:Â Hukum Konsumsi Pil Penunda Haid pada 10 Malam Terakhir Bulan Ramadan
Perbedaan itu, kata dia, juga telah terjadi pada Ramadan sebelumnya. Untuk itu, Dadang berharap masyarakat saling menghormati perbedaan yang ada.
“Ya saling menghormati perbedaan tersebut,” kata dia.
“(Perbedaan) sebagaimana juga yang telah terjadi pada waktu yang lalu. Selamat menunaikan ibadah puasa,” tambahnya.
Potensi Beda Awal Ramadan
BMKG sebelumnya merilis laporan prediksi ketinggian hilal untuk menentukan awal Ramadan di Indonesia. Hasilnya, ada kemungkinan awal Ramadan 1445 H akan berbeda.
Dari laporan itu, awal Ramadan berpotensi jatuh pada hari yang berbeda sesuai dengan penghitungan yang digunakan. BMKG menjelaskan konjungsi merupakan kondisi ketika bulan dan matahari mempunyai bujur ekliptika yang sama.
Disebutkan, konjungsi geosentrik (ijtima’) akan kembali terjadi pada Minggu, 10 Maret 2024 pada pukul 09.00 UT atau pukul 16.00 WIB atau pukul 17.00 WITA atau pukul 18.00 WIT.
Laporan BMKG menyebutkan, pada 10 Maret 2024, waktu matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.51 WIT di Waris, Papua. Sementara waktu matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.50 WIB di Banda Aceh, Aceh.
“Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi setelah matahari terbenam tanggal 10 Maret 2024 di sebagian wilayah Indonesia,” tulis BMKG seperti dilihat detikcom, pada Jumat (23/2).
BACA JUGA:Â Hukum Menggunakan Minyak Rambut pada Siang Ramadan
Berdasarkan hal ini, menurut BMKG, secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal Ramadan 1445 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah matahari terbenam tanggal 10 bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam.
Serta pada tanggal 11 Maret 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah matahari terbenam.
Sedangkan bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal Ramadan 1445 H perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab. Yakni saat matahari terbenam pada 10 dan 11 Maret. []
SUMBER: DETIK