JAKARTA—Keputusan Chocolicious Indonesia, toko kue di Makassar, yang menolak untuk menuliskan ucapan selamat natal demi menjalankan prinsip agama yang dianut, ramai diperbincangkan di lini masa media sosial.
Hal tersebut kontan menuai pujian, namun tak luput dari kritik mereka yang kontra. Keputusan itu kemudian menjadi viral, dan kemudian turut ditanggapi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengimbau masyarakat untuk bijaksana dan tidak menjadikannya polemik.
“MUI mengimbau kepada masyarakat untuk arif dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan pendapat tersebut dan tidak menjadikan polemik yang justru bisa mengganggu harmoni hubungan antarumat beragama,” kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Saadi.
MUI tidak dapat melarang ataupun mendukung sikap dari toko kue yang menolak menuliskan ucapan Selamat Natal.
“MUI tidak bisa melarangnya. MUI juga tidak bisa menyalahkannya,” kata Zainut kepada wartawan di Jakarta, Senin (25/12/2017), seperti dikutip dari Antara.
MUI menurut Zainut tidak dalam posisi melarang siapapun yang memiliki pendapat bahwa mengucapkan Selamat Natal itu hukumnya haram atau dilarang oleh agama. Hal itu didasarkan pada pendapat bahwa mengucapkan Selamat Natal itu bagian dari keyakinan agama.
Sementara itu, Zainut menjelaskan, MUI juga tidak bisa melarang bagi yang berpendapat bahwa mengucapkan Selamat Natal itu boleh dan tidak dilarang oleh agama.
Menurut Zainut, para ulama dalam masalah tersebut juga berbeda pendapat yaitu ada yang melarang dan terdapat pihak yang membolehkan. Dengan begitu, MUI mempersilakan kepada umat Islam untuk memilih pendapat mana yang paling sesuai dengan keyakinan hatinya.
MUI, kata dia, berpesan agar masyarakat terus menjaga ukhuwah atau persaudaraan di antara sesama anak bangsa, baik persaudaraan ke-Islaman maupun persaudaraan atas dasar kemanusiaan.
“Karena sebagaimana kata Imam Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah bahwa ‘mereka yang bukan saudaramu dalam iman, mereka adalah saudaramu dalam kemanusiaan’,” katanya.
Dalam akun medsosnya sendiri, Chocolicious berharap agar para pelanggannya dapat berkenan dan memahami keputusannya.
“Dengan segala kerendahan hati dan segala hormat. Sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami dari Chocolicious Indonesia belum bisa memberikan atau menyediakan tulisan ucapan selamat Natal dan semisalnya,”tulis Chocolicious.
Bukan berarti kami tidak menghargai agama mas atau mba, lanjut Chocolicious, akan tetapi dengan segala hormat inilah yang harus kami jalankan dari prinsip agama kami. Sekali lagi kami mohon maaf dari hati kami yang paling tulus dan rasa saling menghormati dan menghargai sebagai anak bangsa Indonesia.
Chocolicoius tetap menyediakan kartu ucapan dan papan cokelat sebagai kelengkapan pesanan. []