JAKARTA—Psikolog anak Seto Mulyadi mengimbau para orang tua agar lebih memerhatikan anaknya dibandingkan membiarkan anaknya ‘keranjingan’ gawai (gadget).
“Kenapa lebih lari ke gadget, karena orangtua sibuk sendiri-sendiri, warga sibuk sendiri,” kata Kak Seto di arena kampanye ‘Jam Main Kita’ yang berlangsung di Monas, Jakarta, Ahad (25/3/2018).
Menurut dia, pada dasarnya anak-anak tertarik kepada sesuatu yang bersifat lebih menyenangkan. Karenanya sudah menjadi tugas orang tua di rumah dan guru di sekolah untuk membatasi para siswa dari penggunaan gadget agar tidak terlalu kecanduan benda dengan teknologi pintar itu.
“Di rumah tidak terlalu harus kembali kepada teknologi sepenuhnya. Jadi apa pun harus seimbang termasuk dalam penggunaan gadget terutama bagi anak. Kalau semuanya berlebihan akan jelek,” ujar pendongeng tersebut.
Kak Seto menyebutkan seringnya terjadi kasus bunuh diri atau anak disiksa, tak lain karena pelampiasan emosi yang tidak tersalurkan secara positif.
“Dengan bermain gembira semua akan tersalurkan secara positif, menjadikan warga lebih akrab, kompak, dan kembali kepada kegotongroyongan yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia,” jelasnya.
Untuk wilayah DKI Jakarta telah memiliki RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak), Kak Seto berharap ruang publik tersebut tak hanya menyediakan permainan modern tapi juga tradisional. Karena itulah, dia mengagendakan menemui Gubernur DKI untuk menyediakan permainan tradisional di setiap RPTRA, termasuk membentuk satuan tugas perlindungan anak juga lingkungan ramah anak.
“Jadi masyarakat yang secara ekonomi kurang terpenuhi haknya, tidak harus membayar untuk bergembira. Di situ bagian dari fasilitas pemerintah kabupaten/kota untuk memfasilitasi anak-anak,” pungkas Kak Seto. []
SUMBER: NU.OR.ID