RUMANIA—Presiden Rumania Klaus Iohannis dikabarkan telah ‘berselisih’ dengan pemerintahannya sendiri atas kebijakan untuk memindahkan kedutaan besar Rumania di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, Alaraby melaporkan pada Jumat (20/4/2018) pekan lalu.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rumania mengatakan pada Jumat pekan lalu bahwa “sebuah proses analisis dan evaluasi dengan tujuan mentransfer kedutaan telah diluncurkan.”
Pada Desember 2017, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memicu kontroversi global dengan mengumumkan bahwa AS akan memindahkan kedutaannya di Israel ke Yerusalem.
Rumania akan menjadi negara Uni Eropa pertama yang mengikuti langkah AS.
Sementara itu Presiden Iohannis mengatakan dia “Belum pernah diajak konsultasi atau diberitahu tentang proses ini. Dan menurut Iohannis keputusan untuk memindahkan kedubes ke Yerusalem tidak didasarkan pada evaluasi yang kuat.”
Iohannis telah menyatakan banyak ketidaksetujuan dengan pemerintah. Ia menekankan bahwa posisi Rumania pada masalah Israel-Palestina “tidak berubah.” Iohannis mengatakan: “Pada tahap ini pemindahan kedutaan ke Yerusalem sama dengan mewakili pelanggaran hukum internasional.”
Selain sebagai satu-satunya negara di bekas blok Soviet untuk mempertahankan hubungan diplomatik dengan Israel setelah Perang Enam Hari 1967, Rumania di bawah kepemimpinan Nicolae Ceausescu juga memiliki hubungan erat dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di bawah Yasser Arafat.
Dalam pernyataannya, kementerian luar negeri Rumania menyatakan “sikap seimbang” dalam konflik Israel-Palestina dan fakta bahwa Rumania mengakui Palestina sebagai sebuah negara di bawah era komunis. []
SUMBER: ALARABY