JEDDAH: Saeb Erekat, Sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO),mengatakan keputusan Amerika Serikat (AS) menolak penunjukan Salam Fayyad sebagai utusan PBB untuk Libya merupakan diskriminasi terang-terangan terhadap bangsa Palestina.
Duta Besar PBB AS Nikki Haley mengatakan atas perintah Presiden Donald Trump, tidak mendukung penunjukan Fayyad, mantan perdana menteri Palestina. Demikian dilansir Arab News, Ahad (12/2/2017).
“PBB sudah terlalu lama bertindak tidak adil, mendukung otoritas Palestina untuk merugikan sekutu kami di Israel,” kata Haley.
Menyikapi keputusan tersebut, Erekat mengatakan, “Ini adalah diskriminasi terang-terangan atas dasar kebangsaan dan kami benar-benar menolaknya. Kami menyerukan kepada pemerintah AS Donald Trump untuk segera mempertimbangkan kembali keputusan mereka.”
Sekjen PBB Antonio Guterres sendiri membela Fayyad sebagai utusan perdamaian PBB ke Libya.
“Pilihannya semata-mata didasarkan pada kualitas pribadi Salam Fayyad yang kompeten untuk posisi itu,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
Erekat mengatakan bahwa Fayyad adalah sosok yang sangat berkualitas.
“Sekjen PBB memilih dia untuk posisi tersebut berdasarkan kualifikasi yang tinggi. Namun, Amerika menolak pengangkatannya hanya karena Fayyad adalah orang Palestina. Ini diskriminasi terhadap warga Palestina,” kata Erekat. []
Redaktur: Riza Fauzi Rahman
Foto: Al Jazeera