ISTANBUL—Sabtu (10/11/2018), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan, pihaknya telah memberikan rekaman terkait kematian jurnalis Jamal Khashoggi kepada Arab saudi, Amerika Serikat, Jerman, Prancis dan Inggris.
“Kami berikan rekaman-rekaman itu. Kami berikan kepada Arab Saudi, ke Amerika Serikat, Jerman, Prancis dan Inggris. Mereka telah mendengarkan semua percakapan yang ada di dalamnya. Mereka tahu,” kata Erdogan seperti dikutip dari Reuters.
BACA JUGA:Â Temukan Zat Asam, Turki Hentikan Pencarian Jenazah Jamal Khashoggi
Sebelumnya, pada Jumat (2/11/2018) Erdogan mengatakan perintah untuk membunuh Khashoggi datang dari tingkat tinggi Pemerintah Arab Saudi. Erdogan juga mengungkapkan, Turki mengetahui identitas para pelaku, 18 orang yang telah ditahan di Arab Saudi.
“Kami juga mengetahui orang-orang itu datang untuk melaksanakan perintah mereka: Bunuh Khashoggi dan pergi. Akhirnya, kami mengetahui bahwa perintah untuk membunuh Khashoggi datang dari tingkat paling tinggi di Pemerintah Arab Saudi,” kata Erdogan.
Namun, Erdogan juga menyampaikan, “Tapi ada yang lain, pertanyaan yang tak kalah penting yang jawabannya akan memberi sumbangan bagi pemahaman kita mengenai tindakan sengaja ini.”
Khashoggi, kolumnis Washington Post yang dicap sebagai  pengeritik keras pemerintahan Saudi, dinyatakan hilang sejak 2 Oktober 2018 lalu. Dia terakhir kalinya diketahui saat mendatangi konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Penyelidikan yang dilakukan baik oleh aparat Turki maupun Saudi menghasilkan kesimpulan bahwa jurnalis tersebut dibunuh di dalam gedung konsulat.
BACA JUGA:Â Erdogan Yakin Raja Salman Bukan Dalang Pembunuh Jamal Khashoggi
Sementara itu, Sabtu (10/11/2018), usai melakukan pertemuan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron bersepakat untuk meminta Saudi membeberkan fakta sebenarnya terkait kematian Khashoggi.
Menurut mereka, hal ini penting guna menciptakan stabilitas politik di Yaman dan negara lain di kawasan Timur Tengah, mengingat pengaruh kuat Saudi di sana. []
SUMBER: REUTERS