BANDUNG—Bobotoh Persib Bandung yang tergabung dalam Viking Persib Club, menyatakan siap patungan dana untuk membayar denda sanksi dari PSSI terkait korea “Save Rohingya”.
“Kita akan galang dana untuk membayar sanksi PSSI,” ujar Yana Umar, pentolan Viking, lansir Antara, Jumat (15/9/2017).
Penggalangan dana bertajuk “Koin untuk PSSI” ini, menurut Yana, dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab bobotoh. Meski Persib yang dihukum, tapi bobotoh akan membantu membayar denda tersebut.
“Seluruh distrik pun diinstruksikan untuk galang dana juga pusatnya nanti di Sidolig. Kalau yang jauh bisa juga transfer melalui Rumah Zakat atau website Sharehappiness.org,” kata dia.
Sebelumnya, saat laga melawan Semen Padang pada Sabtu (9/9/2017) lalu, bobotoh yang berada di tribun timur melakukan aksi koreo bertuliskan “Save Rohingnya” sesaat sebelum pertandingan dimulai.
Aksi itu ditujukan sebagai bentuk kepedulian terhadap etnis Rohingya, yang saat ini tengah mengalami konflik kemanusiaan.
Akibat koreo tersebut, PSSI menjatuhkan sanksi berupa denda sebesar Rp.50 juta kepada Persib, karena dianggap telah melanggar pasal 67 ayat (3) Kode Disiplin PSSI.
Yana sendiri mengaku heran dan mempertanyakan keputusan Komdis PSSI tersebut. Pasalnya, aksi yang dilakukan Viking tak lain, sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap Rohingya bukan ikut campur urusan politik yang terjadi di negara tersebut.
“Ini pesan kemanusiaan saja, tak lebih dari sekedar bentuk solidaritas. Pemerintah saja mendukung agar kita saling berempati kepada etnis Rohingya,” kata Yana.
Penggalangan dana akan dilakukan selama kurang lebih 13 hari terhitung mulai dari hari Kamis (14/9/2017). Hal itu dilakukan karena dalam surat yang dilayangkan Komdis PSSI, paling telat denda harus dibayarkan dua pekan ke depan.
Didukung Manajer Persib
Umuh Muchtar, manajer Persib Bandung, mendukung upaya patungan yang dilakukan oleh bobotoh untuk membayar sanksi PSSI tersebut.
Umuh mengaku kecewa dengan sikap reaktif PSSI terkait pemberian denda sebesar Rp 50 juta itu. Menurut dia, aksi yang dilakukan bobotoh tidak membawa embel-embel politik.
Bobotoh, kata Umuh, hanya menyampaikan pesan solidaritas untuk etnis Rohingya.
“Mereka kan hanya mengingatkan, memberi simpati dan solidaritas kepada rakyat Rohingya. Tidak ada itu pesan politik,” ucap Umuh.
Umuh mengatakan, keputusan PSSI tak sejalan dengan sikap Pemerintah Indonesia yang tengah masif memberikan dukungan moril dan materiil terhadap masyarakat Rohingya.
“Kenapa sampai didenda? Itu ada pesan politik tidak? Ini murni pesan kemanusiaan. Pemerintah saja memperhatikan Rohingya, tetapi ini seperti tidak mendukung,” katanya. []