JAKARTA–Kebijakan pengelola Puri Indah Mall, Kembangan, Jakarta Barat, yang membedakan toilet bagi pengunjung dan ojek online (ojol) segera menuai reaksi negatif dari sejumlah pengemudi ojol.
Para pengemudi ojol yang kecewa menilai, kebijakan mal seperti itu adalah bentuk diskriminasi dan merendahkan profesi mereka.
BACA JUGA: Jalani Profesi Tukang Ojek Dibayar Seikhlasnya, Jejak Herry Menginspirasi
Rizal (34), pengemudi ojol yang biasa mangkal di sekitar mal tersebut, merasa direndahkan. Lelaki yang telah berprofesi sebagai pengemudi ojek online sejak 2015 silam itu mengakui, baru kali ini ada mal yang membeda-bedakan fasilitas toilet untuk pengunjung dan ojol.
Padahal, sebagai sesama manusia, kata Rizal, tidak etis adanya perbedaan fasilitas toilet tersebut. Rizal bahkan menilai seakan-akan pihaknya seperti dianggap hewan oleh pengelola Puri Indah Mall.
“Jangan kaya begitulah, dibeda-bedakan. Kami kan manusia juga, sama lah, enggak usah dibeda-bedakan, kayak kami binatang saja, kasarnya begitu,” kata Rizal saat di temui di sekitar Puri Indah Mall, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (17/7/2019).
Senada dengan Rizal, Yohanes (26) pengemudi ojol sejak 2016 silam mengaku kecewa, padahal ojol sebenarnya turut membantu penjualan para pemilik restoran yang ada di dalam Puri Indah Mall.
BACA JUGA: Heboh Bayi Diberi Nama ‘Gopay’, GOJEK Langsung Beri Hadiah Istimewa
“Seandainya ojek online digituin, kalau nanti seandainya enggak ada yang mau ngambil orderan restoran di dalam mal itu bagaimana? Respons manajemen mal itu bagaimana? Enggak mikir sampai segitunya mungkin, karena mungkin dilihatnya, ah ojek online disingkirkan toiletnya,” kata Rizal.
“Jadi manajemen itu harus tahu kalau ojek online ke dalam itu untuk berbelanja. Artinya, kami ini juga pengunjung, wajib dilayani,” sambungnya. []
SUMBER: SUARA