Oleh: Lilik Yani
AMALAN yang dicintai Allah pada saat hari Raya Idul Adha adalah menyembelih hewan qurban. Sebagaimana hadis Rasulullah saw : “Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari Bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain mengucurkan darah (menyembelih) hewan qurban. Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya). Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah (sebagai qurban), dimanapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ihklaskanlah menyembelihnya. (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Mengetahui begitu pentingnya amalan Qurban, maka saya sampaikan juga ke anak-anak didikku. Ada yang merespon langsung minta uang qurban ke orang tuanya. Ada yang menanggapi bahwa Qurban itu hanya untuk orang yang mampu, jika tidak mampu tidak apa-apa tidak qurban.
BACA JUGA:Â YLKI Imbau Masyarakat Tidak Gunakan Plastik Hitam Saat Distribusikan Daging Kurban
Sementara salah satu anak didikku, ada merespon dengan cara beda. Karena belum ada uang, mau minta orang tua tidak berani, sedangkan biaya sekolah sudah cukup berat. Maka dia menabung dulu. Dia menekan pengeluaran agar
uang saku ada sisa buat ditabung.
Agar tidak tergoda untuk mengambil uang tabungan, maka dia buat kaleng yang dilubangi. Di luarnya ditulisi “Tabungan Qurban”. Sambil menancapkan niat yang kuat, setiap hari dia menabung dari menyisihkan uang saku. Karena demikian inginnya bisa berqurban, maka dia ambil dulu sebagian uang sakunya untuk ditabung, kemudian sisanya baru untuk kebutuhannya. Jadi dia memilih mendahulukan Allah daripada kebutuhan sendiri.
Ketika jelang hari qurban, dia buka kaleng tabungan qurbannya, dia hitung gulungan-gulungan uang 2000an itu. Juga keping-keping recehan. Setelah dihitung didapatkan jumlah 2,1 juta rupiah. “Alhamdulillah. In syaa Allah niatku berqurban bisa terwujud hari ini.” Demikian dia berkata dengan senyum bahagia.
Sorenya sepulang sekolah dia mengajak temannya ke Panti Asuhan yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Kebetulan panti itu berjualan hewan qurban. Dia bisa memilih hewan qurban yang harganya sesuai jumlah uang yang dimilikinya.
Pengurus panti yang menerima sejumlah uang receh yang begitu banyak. Beliau terharu mendengar ceritanya. Kekuatan komitmen. Berkat komitmen yang kuat dari anak didik saya tadi, seribu, dua ribu yang rutin ditabungkan, ternyata lama-lama terkumpul banyak. Dalam waktu setahun akhirnya, dia bisa membeli hewan qurban dengan uang tabungan sendiri.
BACA JUGA:Â Berkurban, Apa Syarat-Syaratnya?
Baginya ada suatu kebanggaan, anak sekolah yang belum bekerja. Berusaha sungguh-sungguh memanage uang sakunya. Menekan beli jajan dan keperluan tidak penting, dia lakukan secara istiqomah setiap hari, hingga berhasil berqurban tahun ini.
Subhanallah, menjadi kisah inspiratif yang bisa diteladani teman-teman lain, bahkan oleh para guru dan orang-orang yang suka banyak alasan.
Coba kita buat kalkulasi sederhana. Harga kambing normal 2,5 juta. Banyak yang dibawah harga itu. Bahkan untuk suatu yayasan terkenal, menetapkan harga 2 juta untuk orang yang mau qurban di tempatnya.
Jika ingin memberikan lebih baik, maka saya contohkan harga kambing yang harga 2,5 juta. Setiap bulan menabung 209.000. Setiap hari menyisihkan uang jajan atau keperluan tidak penting sekitar 7000 rupiah.
Kalau anak didikku tadi, setelah saya tanya. Dia rata-rata menyisihkan uang jajan 5.000 perhari. Tapi kalau ada rejeki lebih, misalnya dikasih uang sama kakaknya. Maka dia bisa menabung lebih banyak. Hingga kemarin setelah setahun terkumpul 2,1 juta. Alhamdulillah bisa untuk beli kambing cukup besar layak untuk qurban.
Saudaraku, itu cara sederhana yang bisa dilakukan jika ada niat untuk memenuhi seruan Allah swt dan Rasulullah saw. Jika harus menyiapkan uang secara langsung dalam cukup banyak, merasa keberatan. Maka bisa dilakukan dengan menabung sisa-sisa uang belanja, atau menghemat pos-pos yang kurang penting.
Selalu ada jalan, jika ada kemauan. Jika ada yang bilang bahwa qurban dianjurkan untuk orang yang mampu saja. Itu tidak salah. Tetapi semua orang berhak mendapat cinta dari Allah. Hingga setiap orang itu sebenarya bisa menunaikan perintah Qurban itu kalau ada kemauan dan komitmen yang kuat. Kecuali memang orang tersebut betul-betul tidak mampu karena tergolong fakir atau miskin.
Saudaraku, tentunya kalian tidak mau jika dikategorikan sebagai orang miskin. Karena ada beberapa kisah, orang miskin pun, ada yang mampu untuk berqurban karena beliau juga berhak mendapat cinta dari Allah. Apalagi kalian, anak-anakku, saudara-saudaraku yang masih mampu makan 3 kali dengan menu lengkap, bisa membeli jajan atau camilan di sela-sela jam makan. Bahkan ada yang bisa nonton film dengan tiket cukup mahal. Belum lagi main game di sela waktu senggangnya. Semua itu perlu uang yang tidak sedikit.
Bagaimana jika uang di pos-pos kurang penting itu ditekan, kemudian waktunya bisa dipakai belajar agama (tsaqofah Islam). Maka kalian akan mendapat 2 kebaikan. Waktu lebih efektif dan uang bisa untuk tabungan qurban.
Dengan demikian. Pahala yang akan diraih juga lebih banyak.
Saudaraku, masih adakah alasan untuk tidak berqurban tahun depan?
Dicoba ya. Bismillah..tanamkan niat untuk bisa qurban tahun depan. Iringi upaya dengan membuat tabungan qurban. Buat komitmen diri yang kuat, jangan mudah dipatahkan oleh godaan syetan.
Kemudian istiqomah lakukan setiap hari. Kecuali betul-betul ada keperluan penting, maka bisa istirahat sejenak. Sebagai gantinya, jika ada rezki lebih maka bisa menabung lebih banyak. In syaa Allah setahun ke depan, kalian akan terpana melihat gulungan uang kertas maupun keping-keping ribuan yang menggunung di kaleng tabunganmu. Siap untuk berqurban.
Namun jika kenyataannya saat kalian pecah tabungan, tetapi uang belum mencukupi. Solusinya, kalian bisa tambahkan dengan uang cash. Jika terpaksa tidak ada, maka masukkan kembali uang kalian kemudian teruskan menabung. In syaa Allah tahun depan bisa Qurban. Allah pasti melihat upaya dan perjuanganmu. Paling tidak niay berqurban sudah ditancapkan sejak awal menabung. Semoga sudah tercatat sebagai amal sholeh yang berbuah pahala dan ridlo Allah.
Saudaraku, sungguh Allah sebenarnya tidak membutuhkan qurban kita. Tanpa kita berqurban pun, kekuasaan Allah tidak tertandingi. Tetapi
kita yang membutuhkan cinta dan ridlo Allah. Maka dengan segenap upaya yang bisa kita lakukan di tengah kondisi negeri yang semakin susah ini, semoga menjadi jalan turunnya berkah Allah buat kita dan seluruh negeri ini. In syaa Allah. []
Surabaya, 22 Agustus 2018
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri