PADA bulan November lalu, Feroza Aziz (17), seorang remaja muslim dari Amerika Serikat (AS) mencuri perhatian publik setelah video Tik Tok-nya viral di jagad maya. Ketika itu, Feroza mengunggah sebuah video yang tampak seperti tutorial tata rias biasa, namun berisi penjelasan yang merujuk pada kekejaman yang terjadi pada Muslim Uighur di Xinjiang, China.
https://www.instagram.com/p/B5Tho5TAXZd/
Menurut laporan Guardian, beberapa waktu lalu, Tik Tok sempat memberlakukan pembatasan terhadap akun Feroza setelah videonya tentang muslim Uighur viral. Namun, setelah tersudutkan karena tindakannya, aplikasi ByteDance Inc yang berbasis di Beijing akhirnya mengajukan permintaan maaf online dan mengatakan itu adalah “kesalahan moderasi manusia” dan menyebut bahwa video Feroza tidak melanggar standarnya, seharusnya tidak dihapus, dan hanya offline selama total 50 menit.
Seiring viralnya video tersebut, Feroza diketahui sebagai seorang aktivis hak asasi manusia. Dia terus memposting berbagai video yang menyoroti isu-isu politik dan menjelaskan berbagai hal dengan cara yang sederhana.
BACA JUGA: Media China Rilis Video Abdurehim Heyit, Musisi Uighur yang Dikabarkan Tewas Di Kamp Penahanan
Video terbarunya adalah tentang Citizenship Act kontroversial yang baru-baru ini disahkan oleh pemerintah India. Kebijakan tentang kewarganegaraan yang dinilai rasis dan mendiskriminasi muslim itu rupanya tak luput dari perhatian Feroza.
Dalam video kritik terbarunya berjudul, ‘Saya menemukan rutinitas perawatan kulit ini’, Feroza dengan cepat mengubah fokus dari masalah kulit menjadi kekacauan yang terjadi di India akibat UU Kewarganegaraan yang kontroversial di sana.
https://www.instagram.com/p/B6cGMwDA7Te/
Feroza menjelaskan, “Saya juga ingin berbicara tentang RUU Kewarganegaraan yang disahkan di India yang mengecualikan Muslim yang diberikan Kewarganegaraan di India dan juga mengharuskan umat Islam untuk menunjukkan bukti dokumen bahwa mereka sebenarnya, warga negara India.”
BACA JUGA: Diyakini Asli, Video Ini Tunjukkan Bagaimana Ratusan Tahanan Uighur Diperlakukan di Cina
Dia kemudian mengkritik pemerintah karena mengecualikan populasi yang begitu besar hanya berdasarkan agama dan menandai RUU sebagai “salah, tidak bermoral dan pelanggaran hak asasi manusia.”
Di halaman Instagram-nya, Feroza menulis, “Agama tidak membuat Anda menjadi orang India yang kurang atau lebih. RUU ini menyebarkan kebencian dan tidak peduli dengan rakyatnya sendiri. Orang-orang memprotes saat kita berbicara, tetapi mereka diperjuangkan melakukan hal itu. Kebrutalan polisi sangat tinggi, dan itu semakin buruk. Tolong sebarkan kesadaran, jangan berdiam diri tentang masalah ini.” []
SUMBER: INDIA TIMES