TIBALAH hari di mana Al-Faruq atau Umar bin Khathtab terbunuh dengan tikaman seorang budak yang berpura-pura masuk Islam. Ia bernama Abu Lu’lu’ah Al-Majusi, ia ditawan lalu dijadikan budak yang bekerja untuk Al-Mughirah bin Syu’bah, salah seorang sahabat Rasulullah yang memimpin Basrah.
Bakat seni Abu Lu’lu’ah membuat sang majikan menyurati Khalifah Umar untuk memperbolehkan Abu Abu Lu’lu’ah tinggal di Madinah. Penikaman terjadi ketika akan melaksanakan shalat Subuh. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M.
BACA JUGA: Surat dari Umar Runtuhkan Tradisi Kuno di Sungai Nil
Abdullah bin Abbas suatu ketika ditanya, “Umar menurutmu seperti apa? Ia menjawab, “Semoga Allah merahmati Abu Hafsah. Demi Allah, ia adalah sekutu Islam, tempat anak-anak yatim bernaung, tempat iman, puncak kebaikan, tempat berkumpul orang-orang lemah tak berdaya, dan benteng pertahanan para khalifah. Ia benar-benar sebuah benteng penolong rakyat, menunaikan hak Allah dengan sabar dan mengharap pahala hingga memenangkan agama. Ia menaklukan berbagai negeri, nama Allah disebut-sebut di berbagai bukit dan lembah. la tunduk kepada Allah baik saat senang maupun susah, pandai bersyukur kepada Allah setiap saat, dan Allah menimpakan penyesalan hingga hari kiamat bagi siapa pun yang benci padanya.” []
Sumber: Syaikh Mahmud al-Mishri. Agustus 2016 Biografi 35 Shahabiyah Nabi. Ummul Qura.