MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengemukakan bahwa penerimaan negara dari pajak masih tetap kuat. Dari catatan per Februari 2023, penerimaan pajak tumbuh hingga 40,35% menjadi Rp 279,98 triliun, jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
“Kinerja penerimaan pajak yang sangat baik pada dua bulan pertama tahun 2023 dipengaruhi oleh harta komoditas yang masih lebih tinggi dibandingkan Januari-Februari 2022,” papar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Selasa (14/3/2023).
BACA JUGA: Diaudit Inspektorat Jenderal Kemenkeu, Rafael Alun Ternyata Tidak Taat Pajak
“Harga komoditas meski tadi mengalami koreksi tetapi masih memberikan kontribusi,” tambahnya.
Kemudian, aktivitas ekonomi yang terus membaik dan dampak implementasi UU HPP turut mempengaruhi.
Dari total penerimaan di atas, Sri Mulyani mencatat penerimaan PPh nonmigas naik 24,35% menjadi Rp 137,09 triliun. Kemudian PPN dan PPnBM naik 72,87% menjadi Rp 128,27 triliun.
Selanjutnya, PBB & pajak lainnya tumbuh positif 29,33% menjadi Rp 1,95 triliun. Sayangnya, PPh Migas turun 6,36% menjadi Rp 12,67 triliun.
Ke depannya, Sri Mulyani mengaku pemerintah akan tetap waspada karena situasi dunia tidak dalam kondisi stabil dan baik. []
SUMBER: CNBC