SELAMA ini ada anggapan bahwa ketika seorang istri jelang melahirkan, maka hubungan intim dengan suami harus dihentikan. Ini karena ada anggapan bahwa hubungan intim akan mengakibatkan bahaya pada janin yang akan keluar.
Padahal, tidak demikian adanya. Menurut Ohio State University Medical Center, berhubungan intim tidak mungkin bisa menyakiti bayi dalam rahim,.
Meskipun mungkin Anda ataupun pasangan Anda berpikir bahwa hubungan intim bisa membahayakan bayi selama trimester ketiga, namun yakinlah bahwa cairan ketuban akan melindungi bayi Anda. Dinding perut, lapisan lendir dan tulang panggul juga berfungsi sebagai perlindungan untuk bayi Anda. Orgasme juga tidak akan membahayakan bayi.
Namun, pada beberapa wanita dan kondisi tertentu, berhubungan hubungan intim pada trimester ketiga kehamilan juga bisa berisiko. Untuk itu, Anda harus konsultasi dengan dokter untuk memastikan keamanan hubungan intim, yaitu pada saat minggu-minggu terakhir usia kehamilan menjelang kelahiran.
Beberapa dokter percaya bahwa berhubungan hubungan intim pada beberapa minggu terakhir kehamilan bisa memecahkan membran. Sebaiknya Anda tidak melakukan hubungan hubungan intim jika ada cairan yang keluar, perdarahan pada vagina, rasa gatal, nyeri di perut atau di vagina, atau jika Anda mulai merasakan adanya kontraksi.
Jika Anda memiliki riwayat persalinan prematur atau plasenta previa, sebaiknya Anda juga harus berkonsultasi dokter Anda jika ingin melakukan hubungan hubungan intim yang aman untuk Anda. []