SEKOLAHTinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim (STAIL Surabaya), menyelenggarakan General Lecture, dengan mengangkat tema; Mengapa Islamisasi Ilmu? (Memahami Gagasan Prof. M. Naquuib Al-Attas). Hadir sebagai pemateri tunggal; Assot. Prof. Dr. Ugi Suharto, dosen di Universitas Buraimi, Oman.
Dalam pemaparannya, Prof Ugi, menyampaikan realitas kepada mahasiswa STAIL Surabaya, bahwa saat ini peradaban Barat tengah menghegomoni segala aspek kehidupan umat Islam, termasuk dalam hal keilmuan.
“Ilmu yang berkembang saat ini telah dimasuki unsur-unsur peradaban barat. Padahal hal ini sangat berbahaya bagi umat Islam, karena bisa mempengaruhi jiwa,” ulasnya.
BACA JUGA: 10 Bahaya Bicara Agama tanpa Ilmu
Pakar ekonomi syari’ah ini kemudian menyebutkan unsur-unsur peradaban barat yang berpotensi membahayakan bagi umat Islam.
“Yang pertama; peradaban barat itu berdasarkan rasionalitas. Mereka sangat menuhankan rasio. Hal yang di luar itu dianggap kurang ilmiah,” terangnya.
Padahal dalam Islam, lanjutnya, masih ada unsur lain yang dijadikan sumber ilmu. Yaitu wahyu. Hal ini tidak diterima oleh peradaban barat sebagai konsep ilmu.
Unsur lain, imbuhnya, dualisme dan sekulerisme, humanisme dan tragedi. Sebuah konsep ilmu yang menghilangkan nilai-nilai ruhiah, memisahkan antara agama-sains, agama-politik, dan manipulasi peristiwa.
“Ketika penuntut ilmu mempelajari ilmu semacam ini, maka yang terjadi akan lahir para pakar berbagai disiplin ilmu, tapi justru menjadi penentang Tuhan. Mereka jauh dari agama,” jelasnya.
Padahal ilmu yang benar adalah ilmu yang mampu mengantarkan pemiliknya lebih memgenal hakekat dirinya dan tujuan hidup di dunia ini.
BACA JUGA: Arti Penting Ilmu Ekonomi Islam
Untuk mengurai persoalan ini, maka umat Islam perlu melakukan identifikasi. Manakala menemukan ilmu mengandung unsur-unsur yang menjadi landasan dasar keilmuan barat, maka itu harus dikelompokkan; antara mana yang bersesuaian dengan konsep keilmuan Islam dan yang bertolak belaka.
Acara General Lecture yang dimoderatori oleh ketua STAIL Surabaya, ustadz. Moh. Idris, M.Pd.I itu dihadiri oleh pengelola STAIL, dosen, mahasiswa/i, dan tamu undangan. []