BAGI yang hobi mencabut bulu hidung, sepertinya artikel berikut ini wajib hukumnya untuk disimak. Kenapa? Karena ternyata, kebiasaan ini dapat berpotensi menimbulkan luka di bagian akar bulu hidung, yang kemudian berkembang menjadi bisul.
Repotnya lagi, bisul dalam hidung rasanya lebih parah ketimbang bisul yang eksis di bagian tubuh luar. Penderita akan merasa cekot-cekot dan nyeri yang amat sangat sehingga bisa membuatnya tak bisa tidur dengan nyenyak.
BACA JUGA:Â Mengapa Hidung Dapat Mencium Bau? Ini Penjelasannya
Menurut referensi medis, bisul dalam hidung ini juga tak bisa sembuh dengan sendirinya. Sehingga, penderita disarankan untuk segera berobat ke dokter dan jangan coba-coba mengobati sendiri bisul tersebut.
Obat yang biasanya diberikan oleh dokter adalah antibiotik. Dan ini merupakan langkah yang penting karena ternyata, di bagian hidung terdapat pembuluh darah yang langsung mengarah ke otak. Adanya luka di area tersebut dapat memungkinkan bakteri atau kuman lain masuk ke tubuh dan menyerang otak.
Yang lebih parah lagi, ini dapat memicu terjadinya radang otak. Serem ya? Untuk alasan yang sama, disarankan untuk tidak mengutak-atik jerawat yang muncul di area di atas bibir.
Lalu, bagaimana bila bulu hidung dirasa panjang-panjang? Sebaiknya dibiarkan saja. Tapi jika dirasa sangat mengganggu, termasuk dari segi penampilan, boleh saja dirapikan. Syaratnya, jangan dicabut, melainkan digunting dengan menggunakan gunting khusus.
BACA JUGA:Â 6 Cara Atasi Hidung Tersumbat pada Bayi
Biasanya ukurannya lebih kecil dari gunting biasa. Perlu diperhatikan juga agar pada saat menggunting, jaga agar jangan sampai ada bulu hidung yang dipotong masuk ke dalam hidung.
Sekedar informasi, bulu hidung sendiri sebenarnya memiliki peran yang sangat penting bagi kesehatan tubuh kita. Ia berfungsi sebagai filter bagi partikel-partikel kecil yang terisap.
Kegunaan bulu hidung terasa bila kita berada di ruangan yang sangat berdebu. Biasanya, tubuh langsung merespons adanya partikel kecil yang terisap hidung dengan cara bersin. Bayangkan saja jika tidak ada si bulu hidung bagaimana kotornya paru-paru kita jadinya. []