RIHLAH – Tadabbur Alam diambil dari bahasa arab yang berarti perjalanan. Rihlah adalah perjalanan mentadabburi alam dengan maksud dan tujuan yang baik dan di dasarkan niat untuk Allah SWT.
Secara istilah, Rihlah ada sebuah petualangan untuk mencari dan mengumpulkan hadis atau menuntut ilmu agama, juga makna secara umum untuk perjalanan dalam rangka penelitian atau melancong. Ar-Rihlah juga kemudian dijadikan judul dari berbagai literatur yang memuat catatan dan pengalaman sepanjang perjalanan dari para pelakunya.
BACA JUGA: Sandiaga Ingin Kembangkan Wisata Halal di Bali, Menpar: Saya Rasa Tidak Perlu
Dalam bidang pariwisata, di antara Kitab Rihlah yang terkenal adalah Riḥlat Ibn Baṭūṭah dari abad ke-14, catatan mengenai perjalanan pelancong asal Maroko bernama Ibnu Batutah. Catatan ini ditulis dan dibukukan oleh Ibnu Juzayy atas permintaan Sultan Abu Inan yang tertarik dengan cerita petualangan Ibnu Batuttah ke berbagai negara.
Rihlah juga bisa diartikan sebagai perjalanan sekaligus liburan dari rutinitas sehari-hari yang tak jarang bisa membuat stres.
Beberapa Manfaat mengikuti dan melakukan Rihlah:
1. Menguatkan rasa solidaritas.
2. Mengukuhkan ukhuwah.
3. Memperbaiki kembali kerenggangan ukhuwah.
4. Membangun kebersamaan / rasa peduli terhadap sesama.
BACA JUGA: Jalan-jalan, Siapa Takut?
Dalam rihlah, kita dapat melakukan berbagai macam kegiatan salah satu contohnya hiking atau jalan-jalan di hutan, sehingga menggerakan kembali otot-otot yang selama ini tak berfungsi maksimal akibat sering menggunakan kendaraan.
Rihlah bukanlah sekadar melakukan aktifitas jalan-jalan bersama dengan menikmati panorama alam, baik di hutan, laut ataupun gunung. Lebih dari itu, rihlah yang dilakukan dengan niat karena Allah SWT akan bernilai ibadah sehingga menambah kuat iman yang terbentengi dengan akhlak yang baik. []
SUMBER: DEJOGJAADVENTURE | WIKIPEDIA