NEW YORK—Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute, mengungkapkan bahwa otomatisasi dapat mengakibatkan 800 juta orang menganggur di Amerika Serikat dan Jerman pada 2030 mendatang.
“Meski sejumlah pekerjaan akan hilang, namun ada juga pekerjaan baru yang muncul. Ibarat kereta kuda tergantikan oleh mobil, tak ada lagi pembuat tapal kuda dan pembersih kereta kuda. Namun pada saat yang sama, ada pekerjaan merakit mobil dan petugas pom bensin,” ungkap Michael Chui, peneliti studi tersebut Seperti dikutip dari Market Watch.
Studi itu juga menyebutkan bahwa 30 persen dari total jam kerja di seluruh dunia pada 2030, akan tergantikan oleh otomatisasi -mesin.
Para pekerja di negara-negara maju pun termasuk ke dalam deretan 800 juta orang yang harus kehilangan pekerjaannya. Penelitian tersebut juga mengatakan, “Sepertiga dari pekerja di Amerika Serikat dan Jerman, akan menganggur”.
Dampak dari perkembangan sistem otomatisasi tersebut mengakibatkan hampir separuh atau sekitar 375 juta pekerja (setara dengan 14 persen angkatan kerja global), harus mencari jenis pekerjaan baru karena pekerjaan lama mereka sudah hilang.
Otomatisasi pada akhirnya membuat volume pekerjaan untuk manusia makin berkurang, menurut Jess Chen -seorang peneliti di Institute for Spatial Economic Analysis- menuturkan jika sistem robotik terus tumbuh dengan kecepatan yang sama seperti saat ini.
Pada 2035 mendatang akan ada sekitar 18 juta robot industri menggantikan pekerjaan manusia, yang setara dengan 100 juta pekerja AS. []
Redaktur: Jejeh Nurazizah