RAMADHAN tiba beberapa. Pikiran kita tentu sudah fokus bagaimana menjadikan bulan suci ini menjadi Ramadhan terbaik dalam hidup kita. Karena selain menyimpan begitu banyak keutamaan dan keistimewaan, mungkin bisa jadi ini adalah Ramadhan terakhir kita.
Tidak heran, jika banyak dari kita agak menafikan kebutuhan fitrah dalam hubungan biologis. Bagaimana mencari format yang tepat melakukan aktivitas ini tanpa harus menganggu aktivitas ibadah kita lainnya di bulan Ramadhan.
Allah SWT berfirman: “Dihalalkan bagi kamu bercampur dengan wanita istrimu pada malam shiyam.Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereke para wanita istri.”
Menelaah dari arti atau tafsir dari ayat tersebut kita dapatkan pemahaman bahwa dibolehkan atau dihalalkan bagi orang yang berpuasa baik laki-laki maupun perempuan untuk bercampur, berhubungan seks, berhubungan kelamin atau sejenisnya dengan pasangan suami atau istri masing-masing, selagi hal itu dilakukan pada malam Bulan suci Ramadhan.
Jadi, ketika hubungan itu terjadi di malam hari maka hukumnya halal dan boleh. Hanya saja, dalam berhubungan intim, Anda mesti pintar-pintar mengatur waktu.
Seperti diketahui hubungan intim ini merupakan ekpresi cinta antara suami istri, jika ada waktu sebaiknya kegiatan yang juga merupakan ibadah ini juga diperhatikan. Setelah sholat tarawih, atau bisa juga selesai tilawah, contohnya.
Tak hanya ini, jika sangat terpaksa, hubungan ini bisa juga dilakukan menjelang sahur. Selanjutnya, pasangan suami istri tadi harus melakukan mandi junub. Misalnya berikan kasih sayang dengan kekasihnya dengan mandi air hangat. Setelah itu Anda dan pasangan bisa mempersiapkan hidangan sahur.
Mengingat saat berpuasa kondisi fisik agak melemah terutama bagi pasangan yang beraktivitas di luar rumah alias bekerja, sebaiknya aktivitas seks tak terlampau sering dan lama. Jadwalkan dengan baik dan gunakan waktu yang singkat. Yang penting kualitasnya.
Perlu diketahui pembatasan hubungan intim di bulan puasa hanya di siang hari. Setelah berbuka seks bisa dilakukan. Tapi ingat jangan sekali-kali melakukan seks ketika baru saja berbuka puasa dan baru saja perut diisi. Makanan pun masih penuh di dalam lambung. Sebaiknya Anda harus sabar sedikit, menunggu satu hingga dua jam berikutnya selepas makan tersebut. Kenapa demikian? Agar jima yang dilakukan lebih nyaman. []