BERDIALOG bersama pasangan merupakan suatu hal yang harus dilakukan. Mengapa? Dengan begitu keutuhan atau pun keharmonisan di antara keduanya akan terjalin. Hanya saja, terkadang suami sangat sulit untuk diajak berdialog. Bahkan, dialog itu hampir tidak pernah dilakukan di antara keduanya. Bagaimana solusinya?
Menciptakan suasana yang baik di antara pasangan suami istri tentu menjadi hal yang harus dilakukan. Karena menjadi hal yang sangat penting bagi keduanya. Dialog dan obrolah tersebut tidak mungkin dilakukan secara spontan.
BACA JUGA: Suami, Wangilah di Rumah Sepulang Kerja
Pertama-tama, cobalah memperhatikan karakter pasangan kita. Seperti lancar tidaknya ia dalam berbicara. Setiap orang pasti bisa mengubah karakter pasangannya, tapi harus bertahap.
Nah, sebelum Anda berdialog, cobalah perhatikan hal-hal berikut.
1. Memilih waktu yang pas. Carilah suasana yang tenang dan saat hati tenteram.
2. Dialog adalah sebuah permulaan, bukan sebuah reaksi atas masalah tertentu atau komentar atas suatu sikap. Sebab, masing-masing pihak sering menganggap dirinya yang benar. Ia akan berusaha mati-matian untuk mempertahankan pendapatnya. Dalam kondisi seperti ini, suami akan berusaha menutup pintu dialog dalam masalah tersebut.
3. Gunakan bahasa yang tepat saat berdialog. Jauhi sikap mengarahkan ucapan secara langsung kepada pasangan. Ungkapan, “Engkau tidak perhatian padaku,” mungkin bisa diganti dengan ungkapan, “Tidakkah engkau melihat bahwa kita mungkin perlu meningkatkan hubungan kita menjadi lebih baik lagi?” dan seterusnya.
4. Masing-masing pihak hendaknya membuat pasangannya merasa dihormati dan dihargai. Jangan menuntut di luar batas kemampuan.
BACA JUGA: 6 Dosa Suami terhadap Istri
5. Masing-masing pihak hendaknya mengakui kesalahan diri sendiri, meski itu sekedar untuk menghormati pasangannya. Hendaknya pula menjauhkan diri dari mempertahankan pendapat dan keras kepala. Selain itu, banyak permasalahan yang muncul karena tidak puas dengan sikap pasangan. Misalnya, istri tidak rela terhadap satu bentuk pergaulan suami, padahal menurut suami itu lebih baik. (Syaikh Muhammad bin Abdullah Ad-Duwaisy) [Sumber: 150 Problem Rumah Tangga yang Sering Terjadi/Karya: Nabil Mahmud/Penerbit: Aqwam]