Oleh: Abduldaem Al-Kaheel
BANYAK para peneliti yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam melakukan kontrol terhadap serangga dan memonitoring frekuensi suara yang berasal darinya, namun mereka tidak mendapatkan kemampuan untuk mengkonfirmasi hal tesebut kecuali hanya mampu merekam suara yang dihasilkan oleh semut! Tujuannya adalah untuk melacak keberadaan semut yang berada pada tanaman pertanian namun mereka tidak menemukan cara yang lebih efisien untuk melacak suara semut!
Namun yang mengejutkan para ilmuwan adalah bahwa frekuensi suara yang dihasilkan oleh semut bervariasi dari satu semut ke semut yang lainnya, dan dari satu jenis semut dengan jenis yang lainnya serta dari satu posisi ke posisi lain! Paling tidak ada 12 ribu macam semut di dunia ini, dan jumlah semut di bawah tanah lebih banyak dari jumlah manusia berlipat ganda, dan oleh karena jumlah yang begitu besar itulah membuat bingung para peneliti bagaimana cara berinteraksi dengan suara-suara tersebut.
BACA JUGA: Nabi yang Membunuh Semut
Mereka telah mampu merekam suara yang berbeda terhadap semut, dan penelitian ini telah diterbitkan pada majalah Journal of sound and vibration (jurnal tentang suara dan getaran) pada tahun 2006, dan suara yang pertama kali didengar manusia di dalamnya adalah benar-benar suara semut!
Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa semut mengalahkan manusia dalam indera pendengaran, dan ilmuwan menduga bahwa semut menggunakan antenna untuk transmisi dan menerima frekuensi suara, dan semut menggunaka sinyal suara yang besar seperti perangkat penerima suara modern saat ini, namun dapat langsung hilang dan berubah oleh berbagai efek apapun dalam proses penyaringan atau pemurnian suara, untuk membedakan antara semut dengan yang lainnya! Ini adalah sistem yang sangat canggih dalam berkomunikasi yang tidak diketahui oleh para ilmuwan dan tidak mampu diungkap kecuali pada masa sekarang ini, namun Al-Qur’an yang mulia telah membicarakan hal ini dan memberitahu kita bahwa semut dapat berbicara:
BACA JUGA: Belalang dan Para Semut
حَتَّى إِذَا أَتَوْا عَلَى وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;
Seorang mukmin tidak memiliki pengetahuan ini kecuali akan berkata: Subhanallah! []