Oleh: Sofian Sori
sorisfn@gmail.com
MENURUT para ahli, setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam yang dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis, mental spiritual dan lainnya.
Kaitan sholat waktu Subuh di awal waktu dengan alam semesta.
Pada waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok), dalam ilmu Fisiologi, Tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia, warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh dapat menghadapi masalah rejeki dan komunikasi.
Mengapa demikian? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam semesta ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat adzan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimal, tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.
Di antara kita sudah mengetahui keistimewaan waktu Subuh, melihat waktu dengan kacamata bahaya waktu Subuh apabila kita tidak dapat memanfaatkannya.
Rasulullah Solallahu Alaihi Wasalam bersabda:
وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ …….
“…dan barangsiapa yang salat subuh berjamaah, maka ia bagaikan shalat semalam suntuk”(HR Muslim).
Shalat semalam suntuk adalah shalat yang dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar. shalat selama kurang lebih sepuluh jam…, atau kurang lebih 150 kali shalat. Betapa agung fadilah shalat subuh berjamaah ini, sebaliknya betapa malangnya orang yang tergilas waktu Shubuh, orang-orang yang mengabaikan shalat subuh berjamaah di Masjid.
Waktu Subuh juga lebih berbahaya dari api yang menyala-nyala. Mengapa demikian tahukah Anda bahwa Rasulullah Solallahu alaihi wasalam menyetarakan dengan orang munafik bagi yang tidak mampu dan enggan melaksanakan sholat subuh berjamaah di masjid.
Rasulullah Solallahu alaihi wasalam bersabda :
“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan Shalat Isya’ dan Shalat Subuh berjamaah, sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).
Orang yang melalaikan dan tergerus waktu Shubuh hingga tak mampu mendatangi masjid untuk shalat berjamaah adalah orang yang dalam keadaan sangat berbahaya, sangat merugi dan sangat celaka, karena disetarakan dengan orang munafik. Padahal, ancaman bagi orang munafik adalah dilemparkan ke dasarnya Neraka jahanam. Naudzubillahimin dzalik.
Bukankah dasar neraka jahanam jauh lebih berbahaya dari sekedar kobaran api yang menayala-nyala…. Agar kita selalu tidak lalai dan terkena gilasan waktu Subuh yang lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan dan kefakiran, dan panasnya kobaran api, maka : قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ “Katakanlah…“Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu Shubuh.” (QS. Al Falaq :1)
Maka mari bersegera memanfaatkan waktu Shubuh sebaik-baiknya. Lakukan shalat sunnah Qabliyah Subuh (shalat fajar) dan Shalat Subuh berjamaah di Masjid di awal waktu setelah azan berkumandang.
Disitu ditulis “Kami kaum yahudi sangat takut ketika orang Islam melakukan Sholat Subuh berjamaah seperti banyaknya Jama’ah sholat Jum’at”. Karena mereka mengetahui keistimewaan Sholat Subuh itu. Bahkan, dalam sebuah hadis Rasulullah Solallahu Alaihi Wasalam menyebutkan bila umat Islam mengetahui bagaimana istimewanya shalat shubuh, maka mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak. (HR.Bukhari-Muslim)
Banyak peristiwa yang menunjukkan keistimewaan Sholat Subuh. Waktu subuh disebut juga waktu perubahan, malapetaka bagi kaum pendurhaka. Mari kita perhatikan kehancuran kamu Nabi Luth AS. kapan peristiwa itu terjadi?
قَالُوا يَا لُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَصِلُوا إِلَيْكَ ۖ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا امْرَأَتَكَ ۖ إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَا أَصَابَهُمْ ۚ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ ۚ أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيبٍ
“Para utusan (malaikat) berkata: “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?”.” (Hud:81).
Masih banyak lagi contoh, kaum Ad, kaum Nabi Hud as, kaum Tsamud, kaum Nabi Saleh as. Bahkan dizaman Rasulullah Solallahu Alaihi Wasalam pun perubahan itu terjadi pada waktu Subuh ! saat perang Khaibar,Rosulullah Solallahu Alaihi Wasalam berkata, “Sesungguhnya kami (beliau) mendatangi sebuah kaum, maka amat buruklah pagi hari yang dialami orang-orang yang diperingatkan itu.” (HR.Bukhari-Muslim).
Kalau shalat Subuh benar-benar dilaksanakan oleh umat Islam dengan berbondong-bondong berjamaah di Mesjid, akan memiliki suatu energi kekuatan yang sangat dahsyat sekali, ya?
Dahsyat. Karena waktu Subuh adalah waktu yang sangat mahal. Mengapa dikatakan mahal?
Dikatakan juga dalam hadist kalau tidur sesudah shalat Subuh itu bisa menjadikan kita fakir. Dan bisa kelihatan orang yang shalat Subuh dengan orang yang tidak shalat Subuh. Orang yang shalat Subuh itu pagi harinya cerah kemudian banyak doa-doa yang perlu dibaca setelah shalat Subuh.
’’Barangsiapa setelah shalat Subuh membaca doa tertentu seperti Ayat Kursi atau Sayyidul Istigfar akan mendapatkan jaminan bahwa dia kelak meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.’’ Jadi, shalat Subuh banyak sekali keutamannya.
Kebangkitan umat Islam akan dumulai apabila Umat Islam dengan ketulusan dan rasa ikhlas menyadari memanfaatkan waktu shalat subuh untuk senantiasa berjamaah di Mesjid, dengan demikian pantaslah di katakan umat Islam yang dengan kesadaran dan keikhlasan melaksanakan Shalat Subuh berjamaah di Masjid dikatakan sebagai pejuang-pejuang Subuh yang akan memberikan energi positif perubahan dan kebangkitan umat Islam. Indikator dan tolok ukur keimanan seseorang, inilah yang sangat besar dalam kesadaran berislam yang kaffah. []