Oleh: Rivi Zulmi
MEMILUKAN itu saat Allah memberikan kita 1.440 menit dalam satu hari, tapi tidak ada jatah 5 menitpun untuk membaca Al-Qur’an di dalamnya.
Artinya, kita tidak bisa meluangkan waktu kita untuk membaca Al-Qur’an meski itu hanya 0,347% dari ribuan menit tersebut. Padahal 0,347% itu lebih kecil dari 1% bahkan lebih kecil dari 0,5%. Tidakkah kita merasa malu?
Sementara di hari yang sama kita punya ratusan menit untuk menonton film, menonton video musik, menonton acara yang tidak berfaedah bahkan acara yang berpotensi mematikan hati, membaca fiksi, dan membicarakan perkara yang tidak mendatangkan manfaat baik di dunia maupun di akhirat.
Iman itu memang kadang turun, tapi ia akan kembali naik dengan melakukan ketaatan. Daripada tidak membaca Al-Qur’an dengan alasan “saya sedang futhur” bukankah lebih baik beristighfar dan berusaha bangkit lagi untuk taat pada-Nya?
Ah…
Tapi memang kita seringkali lupa bahwa suatu hari nanti kita akan meninggalkan dunia ini.
Seringkali lupa bahwa kematian itu bukan akhir dari segalanya karena akan ada balasan untuk tiap amalan.
Lupa bahwa setiap satu huruf Al-Qur’an itu bernilai 10 kebaikan.
Dan lupa bahwa Al-Qur’an yang kita baca itu (kalau kita baca) akan menjadi saksi yang meringankan kita di hadapan Allah kelak.
Allaahummaghfirlanaa..
Semoga Allah memudahkan kita untuk istiqamah membaca Al-Qur’an setiap hari, tidak hanya hari ini, tapi hingga mati. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.