SEBAGAI manusia kita diharuskan untuk bekerja tanpa melupakan untuk terus berdoa kepada Allah SWT. Namun tak jarang setelah kita berusaha dan berdoa untuk meraih sesuatu atau terlepas dari suatu kesulitan, tapi belum berhasil juga. Hasil yang kita harap seperti jauh panggang dari api.
Padahal bisa jadi kita sudah berusaha sekuat tenaga. Kita juga tidak lepas dari memanjatkan doa kepada Allah SWT agar apa yang kita harapkan segera tercapai, tetapi mengapa tidak berhasil juga?
BACA JUGA: Ini Kiprah Keberhasilan Sultan Sulaiman Al Qanuni dalam Sejarah Islam
Belum Berhasil Bukan Berarti Kiamat
Belum berhasil meraih yang kita inginkan bukan berarti kiamat. Oleh karena itu kita tidak perlu putus harapan, jangan menyerah, dan teruslah berusaha. Jusru, belum berhasil bisa sebagai media pendidikan dari Allah kepada kita, berkaitan keimanan, ikhtiar, dan ketentuan Allah. Yang jelas, ada hikmah atau maksud dibalik itu semua.
Bagi orang yang beriman, sebaiknya kita kembalikan saja kepada Allah SWT. Kita yakin di balik kesulitan yang kita hadapi ada hikmah yang belum kita ketahui. Misalnya bisa saja Allah memang memperlambat dalam mengabulkan doa kita seperti dikatakan dalam sebuah hadits:
“Tidak ada seorang Muslim yang menghadapkan mukanya kepada Allah untuk berdoa, kecuali Allah memberikannya (memenuhinya), kadang dipercepat dan kadang diperlambat.” (HR Ahmad dan Hakim). Atau bisa saja apa yang kita harapkan memang tidak baik bagi kita.
BACA JUGA: Dahsyatnya Doa Ibu
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah:216)
Bisa juga merupakan ujian kepada Allah karena kita termasuk orang yang beriman.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS Al ‘Ankabuut:2)
Mungkin Allah SWT sengaja menympan simpan untuk di akhirat nanti.
Tidak ada seorang Muslim pun yang berdo’a dengan suatu doa yang bukan doa menyangkut dosa atau menyangkut memutuskan silaturahim, kecuali Allah akan memberinya dengan salah satu dari tiga kemungkinan: segera dipenuhi-Nya do’a tersebut, atau disimpan-Nya sebagai simpanan pahala di akhirat, atau dihindarkan-Nya dia dari kecelakaan atau kejelekan yang sebanding. Mereka (para sahabat) bertanya: bagaimana kalau kami memperbanyak? Rasul menjawab: Allah akan memperbanyak lagi. (HR Ahmad, Bazzar, Abu Ya’la, dan Hakim) []
SUMBER: MOTIVASI ISLAMI