PADA akhir kematian seseorang nanti hanya ada dua macam, yaitu secara husnul khatimah (akhir yang baik) dan su’ul khatimah (akhir yang buruk). Semuanya itu tergantung bagaimana saat dicabut nyawa nanti apakah kita sedang berbuat kebaikan atau malah keburukan.
Husnul khatimah artinya akhir yang baik, sebuah anugerah Allah Subhanahu wa ta’ala yang agung untuk mengakhiri kehidupan dengan sebaik-baiknya. Namun seperti juga karunia Allah Subhanahu wa ta’ala yang lain, husnul khatimah tidak diraih dengan berpangku tangan, tanpa usaha, perencanaan, dan persiapan yang memadai.
Jika kita memilih untuk meninggal secara husnul khatimah, maka artinya kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapinya. Maka dari itu, semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang meninggal secara khusnul khatimah, yaitu meninggal dengan salah satu cara yang menjadi tanda orang husnul khatimah.
BACA JUGA:Â Syarat Husnul Khatimah
Namun apa sajakah tanda-tanda orang yang meninggal secara husnul khatimah? Berikut ini di antaranya:
Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang orang yang meninggal dalam kondisi beramal, “Siapa yang menyatakan Laa ilaaha illallah ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan ikrar ini, maka dia masuk surga. Siapa yang berpuasa dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan puasa ini, maka dia masuk surga. Siapa yang sedekah dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan sedekah ini, maka dia masuk surga.” (HR. Ahmad 23324 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)