ALKISAH, hiduplah di Basra seorang lelaki tua yang pekerjaannya hanya mengasuh dan menyayangi putra satu-satunya yang merupakan pemuda tampan. Orang tua itu menginvestasikan semua uangnya untuk pendidikan putranya.
Pemuda itu pergi selama beberapa tahun dan memperoleh pendidikan di universitas terkenal di bawah sarjana-sarjana hebat pada usia itu. Hingga tiba lah hari bagi putranya untuk kembali dari studinya dan lelaki tua itu menunggu putranya di depan pintu.
BACA JUGA:Â Pelajaran dari Si Burung Pipit
Ketika putranya datang dan bertemu ayahnya, lelaki tua itu menatap matanya dan merasa sangat kecewa.
“Apa yang telah kamu pelajari, wahai anakku?”
“Saya telah mempelajari segala sesuatu yang harus dipelajari, ayah,” jawabnya.
“Tetapi apakah kamu telah mempelajari apa yang tidak bisa diajarkan?” tanya sang ayah, “Pergilah, anakku dan pelajari apa yang tidak bisa diajarkan.”
Pemuda itu kembali kepada gurunya dan memintanya untuk mengajarinya apa yang tidak bisa diajarkan.
“Pergilah ke pegunungan dengan empat ratus domba ini dan kembalilah ketika mereka berumur seribu.” kata sang guru.
Pemuda itu pergi ke pegunungan dan menjadi seorang gembala. Di sana untuk pertama kalinya dia mengalami keheningan. Dia tidak punya siapa-siapa untuk diajak bicara. Domba tidak mengerti bahasanya.
BACA JUGA:Â 8 Pelajaran dari Kisah Nabi Musa Bercakap dengan Allah SWT
Dalam keputusasaannya, dia akan berbicara dengan mereka tetapi mereka akan melihat kembali padanya seolah-olah mengatakan dia bodoh. Perlahan tapi pasti dia mulai melupakan semua pengetahuan duniawinya, egonya, harga dirinya dan dia menjadi pendiam seperti domba dan kebijaksanaan besar dan kerendahan hati datang padanya.
Pada akhir dari dua tahun ketika jumlah domba telah bertambah menjadi seribu, dia kembali kepada gurunya dan tersungkur.
“Sekarang Anda telah mempelajari apa yang tidak bisa diajarkan,” kata sang guru. []
SUMBER: ISLAMCAN