JURU bicara Anies Basweda, Sudirman Said, memuji sikap Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meminta kader Demokrat untuk move on dari bakal capres Anies Baswedan. Sudirman mengatakan Anies tak memiliki daya untuk menentukan keputusan.
“Kita patut mengapresiasi sikap dan kematangan Mas AHY dalam menghadapi suasana yang tidak mudah ini. Sikap memaafkan dan mengajak seluruh kader untuk ‘move on’ memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik, baik dari Ketua Umum Mas AHY maupun seluruh jajaran Partai Demokrat,” kata Sudirman dalam keterangannya, Senin (4/9/2023).
Sudirman mengatakan baik Anies dan AHY merupakan sosok pemimpin muda yang mumpuni. Ia membantah adanya pengkhianatan antara kedua tokoh ini.
BACA JUGA:Â Kasus Dugaan Korupsi Kemnaker Ramai Usai Cak Imin Dipinang Anies, Ini Kata KPK
“Saya melihat kedua tokoh muda yang saya kenal baik, Mas AHY dan Mas Anies Baswedan adalah generasi baru pemimpin Indonesia yang cerdas, santun, visioner, dan tetap menjunjung etika dan integritas,” kata Sudirman.
“Yang terjadi di antara keduanya bukanlah tindak pengkhianatan satu sama lain, melainkan niat baik dan komitmen bekerja sama yang belum bertemu momentum,” sambungnya.
Meski demikian, Sudirman menyebut kedua tokoh ini memiliki keterbatasan. Ia mengatakan Anies bukanlah pengurus atau kader dari partai tertentu, oleh sebab itu Anies tak memiliki kuasa untuk memutuskan.
“Keduanya memiliki keterbatasan dalam mewujudkannya, terlebih Mas Anies yang bukan pengurus atau kader partai tertentu, sehingga tidak punya daya paksa untuk memutuskan apa yang sudah menjadi pilihannya,” kata Sudirman.
“Saya berdoa Mas AHY dan Partai Demokrat akan menemukan jalan terbaik untuk bersama-sama terus berkontribusi bagi perbaikan dan kebaikan Indonesia ke depan,” sambungnya.
BACA JUGA:Â Pengamat Sebut Duet Anies-Cak Imin Paling Realistis dan Saling Membutuhkan
Ia menyebut jika tidak bisa bekerja sama, masih ada agenda besar negara yang bisa diselesaikan secara bersama. Ia mengatakan jalan masih terbuka lebar untuk Pemilu 2024.
“Kita semua menyadari bahwa pemilu dan pilpres hanyalah satu fragmen pengelolaan bangsa dan negara. Bila dalam pemilu belum bisa bekerja sama, masih banyak agenda-agenda besar yang dapat mempertemukan kedua tokoh muda ini,” ujar Sudirman.
“Bila pun karena satu dan lain hal, takdir tetap membawa keduanya untuk tetap bekerja sama dalam Pemilu 2024, jalan masih terbuka lebar,” pungkasnya. []
SUMBER: DETIK