SELEPAS sholat isya Muhammad Sueb, marbot atau pengurus Masjid Jami Babus Salam adalah orang yang pertama mengetahui kejadian ini.
Usai salat isya, ia masih melanjutkan salat sunat ba’diyah isya. Tepat pukul 19.35 WIB, saat jamaah sudah pulang, Sueb merasa heran mengapa kakek itu tidak bangun dari sujudya.
Karena melihat sang kakek masih sujud, Sueb mengurungkan niatnya untuk menutup pintu masjid.
“Saya mau menutup pintu masjid, tapi beliau masih sujud. Jadi saya tunggu sekitar 10 menit,” kata Sueb.
Muhammad Sueb, marbot atau pengurus Masjid Jami Babus Salam adalah orang yang pertama mengetahui Miftach Arifin meninggal dunia. Usai salat isya, sebagian jamaah melanjutkan salat sunat bada isya.
Sampai pukul 19.35 WIB, saat jamaah sudah pulang, Miftach masih terlihat sujud. “Saya mau menutup pintu masjid, tapi beliau masih sujud. Jadi saya tunggu sekitar 10 menit,” kata Sueb.
Karena sudah lebih dari 10 menit, akhirnya Sueb menghampiri kakek tersebut. Ia sempat mendengar kakek itu menarik napas dua kali saat mendekatinya.
Setelah ditunggu lama dan masih tetap bersujud, ia kembali mendekat kepada sang kakek.
Pikirnya sudah aneh oleh karena itu Sueb memanggil temannya, termasuk Ketua RW 2 Pak Hanafi.
“Saya sempat merinding. Pak RW datang dan membopong tubuh kakek itu tempat tidur rumah. Saya ajak teman karena takut nanti keluarganya tanya macam-macam. Saat itulah diketahui kakek tersebut telah meninggal dunia,” tutur Sueb.
Almarhum bernama Miftah Arifin. Ia dikenal sebagai pribadi yang baik. Selalu ke masjid untuk menjalankan ibadah salat lima waktu, aktif di pengajian kampung dan seing bercanda. Seluruh warga sekitar merasa kehilangan dengan meninggalnya sang kakek.
Masyarakat setempat, terutama jamaah pengajian, mengaku iri dengan meninggalnya sang kakek saat menjalankan ibadah.
“Beliau orangnya istiqomah, semua warga merasa kehilangan. Meninggalnya beliau juga khusnul khotimah, dalam keadaan suci,” kata Hanafi.
Istiqomah yang dijalani akan terlihat di ujung hayat kehidupan kita. Oleh karena itu biasakanlah istiqomah pada hal-hal yang akan menautkan hatimu pada Allah. Sehingga kelak kapan saja malaikat maut akan menjemput kita, kita sudah siap dengan amal terbaik kita. Semoga kita menjadi manusia yang meninggal denga khusnul khotimah. []
Sumber: Maleo