BIMA—Dalam beberapa pekan terakhir, kota Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami peningkatan suhu panas hingga 36 derajat celsius. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), suhu udara di Bima saat ini lebih panas dibanding daerah lain di NTB.
“Saat ini suhu panas di Bima capai 36,5 derajat celsius. Sementara normalnya untuk bulan Oktober hanya 35.2 derajat. Untuk wilayah Lombok dan Sumbawa masih dalam kategori di bawah Bima,” kata Kepala BMKG Bima Topan Primadi, Jumat (12/10/2018).
Meski demikian, gelombang panas dengan 36 derajat celsius yang sedang menerpa wilayah Bima dan Dompu masih dianggap normal. Karena, baru dikatakan ekstrim jika gelombang penas melebihi dari atau lebih rendah dari 3 derajat diatas normal.
Baca Juga: Benarkah, Orang yang Mengucapkan Syahadat, Pasti Masuk Surga?
“Sementara dari 35,2 ke 36,5, belum sampai 3 derajat selisihnya, jadi belum dikatakan ekstrim,” tuturnya.
Berdasarkan catatan BMKG, suhu panas dengan derajat tertinggi pernah terjadi di Bima Bima pada tahun 2005, yakni mencapai 39 derajat.
Sementara di tahun ini, gelombang panas diperkirakan hanya mencapai titik tertinggi dengan angka 37 derajat celsius. Gelombang panas itu akan berlangsung hingga memasuki bulan Desember mendatang.
Baca Juga: Setelah Buron Sejak 2016, Eddy Sindoro Serahkan Diri ke KPK
Topan menjelaskan, peningkatan suhu panas tersebut disebabkan sedikitnya masa uap air yang membentuk awan. Bahkan, saat ini nyaris tidak ada, sehingga tingkat radiasi matahari yang dirasakan oleh manusia sangat terasa.
BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kondisi suhu udara yang sedang berlangsung. Selain itu, perlu pula diwaspadai terbentuknya titik-titik api karena adanya masyarakat yang membuka lahan pertanian dengan cara membakar, sehingga memicu kebakaran hutan yang meluas.
BMKG memprakirakan kemarau panjang masih terus berlangsung. Karena itu, warga pun diimbau agar lebih irit menggunakan air bersih.
“Kami mengajak kepada masyarakat untuk efisiensi penggunaan air, karena saat ini kondisi air sangat terbatas,” pungkasnya. []
SUMBER: KOMPAS.COM