SAHABAT mulia Islampos, sujud merupakan salah satu gerakan shalat. Namun, bisa pula dilakukan di luar shalat. Ketika bersujud, terjalin kedekatan dengan Allah SWT.
Sujud dilakukan dengan berlutut serta meletakkan dahi pada lantai. Gerakan tersebut hanya ditujukan kepada Allah. Islam tidak membenarkan adanya tindakan bersujud yang dilakukan kepada sesama manusia atau apa pun selain-Nya.
Menurut Raghib al-Ashfahani, sujud berarti merendahkan atau menghambakan diri kepada Allah SWT.
Menurut Imam Ghazali, sujud dapat menjadi momen yang di dalamnya seorang mukmin dekat dengan Allah Ta’ala. Dia menukil surat al-Alaq ayat 19:
كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩
“Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).”
BACA JUGA: Doa yang Dibaca ketika Sujud dalam Shalat
Di samping itu, ada pula hadits Rasulullah ﷺ, yakni, saat-saat terdekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika bersujud. Karena itu, perbanyaklah doa pada saat melakukannya. (HR Muslim)
Dalam Raudhatut Thalibin, Imam Al-Ghazali menerangkan, “Orang yang bersujud ketika dicicipkan kepadanya rasa manisnya sujud akan merasa dekat dengan Allah. Dengan sujudnya itu, ia melipat hamparan jarak alam raya.”
Sering kali dikatakan bahwa tatkala bersujud, seseorang sedang membolak-balikkan keadaan dirinya. Kepala yang selalu berada di atas kini terletak di atas tanah. Sebaliknya, bagian tubuhnya yang bawah sekali (bokong) sekarang berposisi lebih tinggi daripada kepala.
Maknanya, akal sebagai tolok ukur keunggulan manusia tunduk kepada Tuhannya. Bersujud, dengan demikian, berarti menegaskan keterbatasan diri dan sekaligus mengakui kemahakuasaan Allah SWT. Pada momen itulah, terasa sekali bahwa tidak ada yang membedakan antarsesama insan kecuali iman dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
BACA JUGA: 4 Keutamaan Sujud
Sementara itu, ketika sujud dilakukan dengan penuh keikhlasan, seorang mukmin insya Allah akan memperoleh ridha-Nya. Dalam sebuah hadis, Rasul ﷺ bersabda:
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
“Hendaklah engkau banyak bersujud karena sesungguhnya tidaklah engkau bersujud sekali kepada Allah kecuali Allah menaikkan derajatmu serta menghapuskan dosa dan keburukanmu.” (HR Muslim).
Seorang sahabat Nabi Muhammad ﷺ, Rabi’ah bin Ka’ab, pernah mendapatkan nasihat. Itu setelah ia mengungkapkan harapannya untuk dapat bersama dengan beliau di surga kelak.
“Bantulah aku untuk (kebaikan) dirimu, yakni dengan banyak bersujud.” []
SUMBER: REPUBLIKA