Oleh : Zakiyya Sakhie
Papua
moentarsih@gmail.com
LAKI-laki dan perempuan Allah Swt ciptakan dengan cirinya masing-masing yang serba kontras/berbeda. Baik dari segi fisik maupun psikis. Kalau yang gagah, kuat, tegas, maskulin, berotot, lebih terkesan cuek , itulah laki-laki (mengenai orientasi seks yang akhir- akhir ini banyak didengungkan terkait ciri, kelainan dan penyimpangan —maaf saat ini sedang tak membahas ke area itu).
Yang pasti jika feminim, perasa, berperasaan halus, —entahlah sehalus apa, yang jelas dan tidak transparan lagi, kalau wanita itu volume perasaannya jauh berbeda dengan pria, tersudut sedikit saja, mengerang-erang kesakitannya hingga seumur hidup, itu merupakan ciri perempuan dan memang seperti itulah perempuan.
BACA JUGA: Muslimah SosMed Baperan?
Selain itu, perempuan juga pemerhati detail fisik dirinya secara umum, suka dipuji, suka dikasih hadiah, gemar dirayu- rayu, pada dasarnya lebih lemah, tapi jangan macam-macam juga sama perempuan yang jago taekwondo. Tapi, ya sudahlah, sebab hanya segelintir wanita yang menguasai kemampuan tersebut.
Mau dikata sejago-jagonya perempuan, memiliki seni beladiri yang mumpuni, fisiknya kuat bak otot kawat tulang baja, mampu memecah seribu tumpukan bata dalam waktu setengah detik, namun tetap saja dia adalah perempuan yang perangai dan kadar perasaanya tak bisa menyerupai pria.
Namun, bukan tanpa tujuan Allah Swt menciptakan itu semua. Tidak tanpa alasan Allah membuatnya yang demikian. Supaya apa? Yakni hidup rukun antara laki-laki dan perempuan, saling melengkapi satu sama lain, laki-laki menyempurnakan tabiat dasar perempuan, dan begitu juga sebaliknya, perempuan sebagai komplementer bagi sifat alam yang dimiliki oleh laki-laki.
Mereka tercipta sepagai pasangan yang serasi. Pasangan apa? Ya pasangan suami istri, lah emang pasangan sandal jepit! Tidak, tidak itu maksudnya. Maka, kehidupan di dunia ini tak akan ada percekcokan, adu tarung antara laki dan perempuan. Apalagi pergulatan yang sampai menghilangkan nyawa kaum hawa yang kekuatan fisiknya tiada apa- apanya jika ditandingkan dengan laki-laki.
BACA JUGA: Itu Istrimu, atau Istri Netizen?
Jika ada laki-laki yang sampai menyakiti perempuan, baik dengan perkataan, menghina, mencaci maki, merendahkan atau menyakiti secara fisik, aduuhh.. saya cukup sangsi dan perlu mempertanyakan jenis kelamin originalnya apa. Ini betul laki-laki beneran apa blesteran, blesteran antara laki-laki dan perempuan. Jika disebut laki-laki melambai, memang apanya yang melambai? Orang tampilannya perlente begitu. Laki-laki sejati adalah makhluk yang gagah berani, akan tetapi dia takut sama perempuan, yakni takut jika sampai menyakiti.
Menyakiti hatinya, mengiris perasaanya (perempuan). Untuk menyakiti fisik secara serius atau hanya sekedar menakut-takuti, mengancam, tak ada dalam kamus andalan pria sejati. Lelaki banyak mengira, dengan menyakiti perempuan , menghardiknya, berkata kasar, apalagi jika sampai melukai secara fisik, mereka akan menepuk dada seraya berkata “seperti inilah pria gentlemen”. Gentlemen dari mana? entahlah. Hanya kaum adam yang punya ilmu untuk mengartikannya. Sebab, bencongpun tak suka menyakiti perempuan. []