Oleh: Dwi Agustina Djati, S.S
Penulis Kisah Inspiratif
PRAHARA bumi Jawa tak bisa dilepaskan pada sosok Sang Pembebas. Adipati Demak Bintoro adalah Jabatan awal saat Kerajaan Budha Majapahit mengalami kemunduran secara signifikan disebabkan karena pertikaian internal dan perebutan tahta kerajaan.
Putra Bre Kertabumi dengan seorang Putri Champa di tahun 1448 M ini tumbuh dalam tempaan mahaguru pemilik pesantren Ampeldenta, SunanGiri. Beliau adalah utusan khilafah periode dua yang juga merupakan dewan penasehat Kesultanan Islam Demak.
BACA JUGA: Benarkah Para Wali Diberi Karamah?
Dukuh Glagah Wangi tempat lahirnya peradaban agung ini merupakan pijakan pertama Sultan Fattah dalam membangun kekuatan imperium baru. Demak berasal dari bahasa Sanksekerta “delemak” yang berarti tanah mengandung air (rawa). Sedang Bintoro berasal dari kata “abhiyantoro” dari bahasa Jawa Kuno.
Setelah mengalahkan Majapahit Sultan Fattah menjadikan Demak sebagai pusat imperium baru di tahun 1482. Hal pertama yang dilakukan adalah membangun Masjid Agung sebagai pusat pemerintahan. Dilengkapi dengan benteng, alun alun, pasar, kantor telik sandi dan pemukiman baik pemukiman pejabat pemerintah maupun penduduk sekitar.
Dalam perjalanannya Sultan Fattah melakukan banyak pembebasan. Wilayah timur bekas kekuasaan Majapahit satu per satu ditaklukkan. Wilayah barat seperti Cirebon, Jayakarta dan Banten. Bahkan meluas hingga ke Sumatra, Makasar, Maluku, dan NTB.
Demak adalah sebuah kekuatan Islam di Nusantara yang telah mencatatkan diri sebagai pelanjut Kekuatan Islam dunia di bawah KeKhilafahan Turki Ustmani. Undang-undang yang diberlakukan berdasarkan pada syariat Islam yang termaktub dalam serat Solokantoro dan Angger Suryo Alam. Kitab tersebut mengatur hukum pidana (hukum potong tangan bagi pencuri, hukum qishas bagi pembunuh, hukum had bagi pezina, bahkan hukum penjara & denda bagi pencela dan penghina agama) juga muamalah seperti jual beli dan penggadaian
BACA JUGA: 4 Hal soal Birrul Walidain.
Masa pemerintahan Sultan Fattah cukup panjang 36 tahun dari tahun 1482-1518 M. Selama 36 tahun Sultan Fattah telah membangun pondasi yang kokoh bagi Demak Bintoro. Para pewarisnya seperti Pati Unus, Sultan Trenggono juga Sultan Parwoto telah melanjutkan perjuangan membangun Demak Bintoro sebagai sebuah kekuatan besar yang ditakuti oleh para Penjajah Portugis dan Belanda. []
Semarang City
November 2018
OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.