IBLIS mengajukan tantangan. Allah menjawab tantangan iblis dengan sangat tepat. Pada mulanya iblis bersumpah akan menyesatkan manusia. Setiap saat. Sampai manusia itu berpisah ruh dengan jasadnya. Begitulah dendam iblis kepada Adam dan anak cucunya sehingga dengan segala upaya ia akan menyesatkan manusia detik ke detik menit ke menit hingga manusia mengikuti jalannya. Semakin banyak yang tersesat semakin gembiralah dia.
Manusia seharusnya tahu itu. Sebab, iblis adalah musuh yang paling nyata, meskipun secara jasad tak kelihatan. Setiap kali akan bebuat sesuatu, manusia senantiasa diombang-ambingkan oleh dua perasaan. Ketika ia akan melakukan perbuatan baik, niat sudah lurus, tiba-tiba muncul suatu pikiran untuk membatalkannya. Itulah was-was setan. Pada saat manusia akan melakukan perbuatan buruk, hati nuranina mengatakan tidak. Namun setan selalu mengembus-embuskan manfaat yang didapat dari perbuatan dosa tersebut dan menafikan hati nuraninya.
Seseorang yang ingin menunaikan ibadah shalat malam berat sekali melakukannya karena setan mencoba menggodanya degan kenikmatan tidur malam atau asiknya nontonan sepak bola. Namun niatnya cukup kuat untuk shalat malam. Saat setan gagal membuat dia tidur dengan penuh semangat ia berwudhu. Ketika merasakan dinginnya air, setan mencoba mankut-nakutinya kalau-kalau nanti sakit terkena air dingin.
Jikalau berhasil, orang tersebut balik lagi ke tempat tidur. Tapi orang ini sungguh kuat niat ibadahnya. Meskipun air dingin ia tetap berwudhu kemudian menunaikan shalat. Sampai orang tersebut menunaikan shalat pun setan tak mau menyerah. Ia masih mewas-wasi orang tersebut dengan perbuatan sombong yang membuat ibadahnya tidak ikhlas. Akhirnya orang tersebut dalam hati terucap, “Wah, hebat juga aku ini. Di saat oang lain tertidur nyenyak, aku sendiri shalat tahajud.” Tidak bergunalah semua usahanya dai awal karena tidak ikhlas bahkan takabur.
Justru di situ lah hebatnya perjuangan setan dalam menyesatkan manusia. Meskipun hampir kalah, karena sejak awal ia menggoda orang tersebut tidak berhasil, ia tetap berusaha menyesatkan sampai berhasil. Itulah bukti sumpah iblis sejak awal kepada Allah untuk menyesatkan manusia.
Namun demikian Allah menjawab sumpah iblis tadi dengan sebuah harapan bagi manusia. Meskipun iblis menyesatkan manusia, Allah masih memberi peluang untuk kembali ke jalan yang benar, kalau iblis berjani akan menjebol tembik, Allah telah menyediakan tambalan bagi manusia untuk menambal tembok yang jebol itu. Kalau iblis berusaha untuk menabrakkanmobil milik kita, Allah telah menyediakan reparasi agar mobil kembali seperti sedia kala. Allah memberikan pelindungan dan tempat kembali sama bahkan melebihi dai kerusakan dan kesesatan yang ditimbulkan iblis. Itulah pintu tobat. Manusia akan diberikan kesempatan bertobat hingga nyawa berada di kerongkongannya. Allah memang Maha pengampun, Penyayang dan Maha mulia. []
Sumber: Hikmah dari Langit/Yusuf Mansur/Pena Pundi Aksara/Januari 2007