SAAT hijrah ke Madinah, kaum muslimin yang tidak memiliki harta benda tinggal di serambi masjid Nabawi. Abu Bakar disana biasa menjamu mereka di rumahnya. Mereka disebut Ashhabus Shuffah.
Suatu malam, Abu Bakar makan bersama Rasulullah hingga ia terlambat untuk pulang. Sesampainya di rumah, istrinya mengatakan bahwa tamu-tamunya menolak untuk makan jika Abu Bakar tidak makan. Abu Bakar berkata pada mereka, “Makanlah dengan nikmat.” Mereka menjawab, “Kami tidak akan makan sampai engkau juga makan.”
BACA JUGA: Istiqomah dalam Hijrah
Abu Bakar pun bersumpah tidak akan memakan hidangan, tapi para tamu juga kemudian bersumpah bahwa mereka tidak akan makan sampai Abu Bakar juga makan. Saat itu juga Abu Bakar sadar bahwa sumpahnya bukan berasal dari hatinya, melainkan dari setan. Lalu Abu Bakar menyuruh makanan untuk di hidang dan memakannya.
Abu Bakar berkata, “Tidaklah kami menyuap satu suapan, melainkan makanan yang ada di bawahnya bertambah banyak.”
BACA JUGA: 8 Fakta Hijrah Teuku Wisnu
Setelah mereka semua kenyang, ternyata makanan yang tersisa lebih banyak daripada sebelum dimakan. Makanan tersebut kemudian dimakan bersama Rasulullah. []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.