DARI Miqdad Bin Amar ra, ia berkata, “Pernah dalam suatu peperangan, aku menawan Hakam bin Kaisan. Lalu amir kami berniat akan memotong lehernya, tetapi aku berkata, “Biarkanlah dulu, kami akan membawanya ke hadapan Rasulullah SAW!”
Ketika kami membawanya kehadapan Rasulullah, Beliau SAW mengajaknya untuk masuk Islam, tetapi dia hanya terdiam saja.”
BACA JUGA: Ibnu Abbas Menanyakan Satu Masalah kepada 30 Sahabat
Melihat hal ini, Umar ra berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang Engkau harapkan darinya? Demi Allah, sekali-kali dia tidak akan masuk Islam. Izinkanlah aku memotong lehernya supaya ia bisa langsung masuk neraka!”
Tetapi Nabi SAW, dengan pandangan beliau yang jauh menembus waktu dan tempat, mengabaikan saran Umar tersebut. Dengan sabar beliau menjelaskan tentang Islam, dan akhirnya Hakam masuk Islam. Maka Rasulullah bersabda, “Kalau saja aku memenuhi keinginan kalian beberapa saat yang lalu, tentu ia masuk neraka!”
Itulah salah satu bentuk kecintaan Rasulullah SAW kepada umat beliau, jauh lebih besar daripada kecintaan seorang ibu terhadap anak kandungnya sendiri. Hakam pun selalu memperbaiki keislamannya, sehingga akhirnya ia menjadi salah satu sahabat yang hafal Al Qur’an.
Waktu pun berlalu, suatu ketika datang seseorang bernama Abu Bara’ Amir bin Malik ke Madinah, Nabi SAW menyerunya untuk masuk Islam tetapi ia menolak. Namun demikian dia menyarankan Nabi SAW mengirim rombongan dakwah ke daerah Najd untuk menyeru kepada Islam.
Tetapi Nabi khawatir akan keselamatan mereka karena daerah tersebut memang masih sangat rawan kejahatan. Tetapi Abu Bara’ meyakinkan beliau, dan dengan segala pengaruhnya di sana, ia akan menjamin keselamatan rombongan dakwah tersebut.
Karena itu beliau mengirim tujuh puluh orang sahabat pilihan penghafal Qur’an dipimpin oleh Mundzir bin Amr, dan salah satunya adalah Hakam bin Kaisan.
BACA JUGA: Abdullah bin Amr; Sahabat Pencatat Semua yang Disabdakan Rasulullah
Rombongan ini kemudian dikhianati dan dibantai oleh Amir bin Thufail dan sekutunya di Bi’r Ma’unah tanpa tersisa, termasuk Hakam bin Kaisan. Hanya satu orang yang selamat yaitu Ka’ab bin Zaid bin An Najjar, yang pura-pura mati walau terluka terkena tombak.
Sungguh beruntung nasib Hakam bin Kaisan, dari calon penduduk neraka karena melawan Nabi SAW di Perang Badar, kemudian menjadi penduduk surga karena syahid di Bi’r Ma’unah. []
Sumber: Kisah 25 Nabi dan Rasul dilengkapi Kisah Sahabat, Tabiin, Hikmah Islam, Rasulullah, wanita shalihah/ kajian Islam 2