SEORANG anak diwajibkan untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Karena ridha Allah dan murka Allah tergantung pada orang tua.
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (Adabul Mufrod no. 2, shahih).
Kebalikan dari berbakti kepada orang tua adalah durhaka kepada mereka. Seperti apa ciri anak durhaka dan apa yang akan mereka dapatkan dengan bersikap durhaka kepada orang tua?
BACA JUGA: Berbuat Baiklah kepada Orangtua
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ
“Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim no. 2551).
Dari hadits di atas kita tahu bahwa berbakti pada orang tua adalah dengan menaati dan mendahulukan perintahnya. Berakhlaq yang mulia di hadapannya. Menjalin hubungan dengan temannya dan selalu mendoakannya.
BACA JUGA: Bolehkah Berhaji untuk Orang Tua?
Oleh karena itu, salah jika kita mengira bahwa berbakti pada orang tua hanyalah menuruti apa yang mereka cita-citakan. Namun, berakhlak yang mulia dan tutur kata yang baik juga merupakan kebaktian pada keduanya.
Hal yang tidak boleh kita lakukan meski diperintah oleh orang tua adalah menaati mereka dalam rangka berbuat maksiat pada Allah Azza Wajalla. Kita hanya boleh menaati mereka dalam kebaikan saja dan bukan dalam kemungkaran. Allahu A’lam. []
SUMBER: RUMAYSHO