SUNNAH dalam shalat memiliki peran penting untuk menyempurnakan dan meningkatkan kualitas shalat. Sunnah dalam shalat terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu Sunnah Ab’adh dan Sunnah Hay’ah, yang masing-masing memiliki keutamaan tersendiri.
Sunnah dalam Shalat Sebelum Memulai
Sebelum memasuki shalat, terdapat beberapa sunnah dalam shalat yang dianjurkan, seperti:
Azan dan Iqamah, yang berfungsi sebagai tanda panggilan serta kesiapan untuk melaksanakan shalat berjamaah.
Doa sebelum Takbiratul Ihram, yang merupakan bagian dari sunnah dalam shalat untuk memantapkan niat dan kekhusyukan.
BACA JUGA: Yang Harus Dilakukan Jika Lupa Jumlah Rakaat ketika Shalat
sunnah dalam shalat, terdapat beberapa amalan yang dianjurkan sebelum dan setelah memasuki shalat. Sunnah dalam shalat sebelum dimulai mencakup azan dan iqamah, yang berfungsi sebagai panggilan dan tanda kesiapan untuk melaksanakan shalat berjamaah. Setelah memasuki shalat, sunnah dalam shalat meliputi tasyahud awal, qunut dalam shalat Subuh, serta qunut dalam shalat witir di separuh terakhir bulan Ramadhan.
Sunnah Ab’adh dalam Shalat: Sunnah yang Dapat Ditebus dengan Sujud Sahwi
Sunnah dalam shalat yang termasuk dalam kategori Sunnah Ab’adh adalah sunnah yang memiliki kedudukan lebih dekat dengan rukun shalat. Jika seseorang meninggalkannya, maka dianjurkan untuk menggantinya dengan sujud sahwi sebagai bentuk penyempurnaan sunnah dalam shalat.
Contoh sunnah dalam shalat yang tergolong Sunnah Ab’adh adalah tasyahud awal. Tasyahud awal dilakukan dalam shalat tiga rakaat seperti Maghrib atau empat rakaat seperti Zuhur, Asar, dan Isya. Jika tasyahud awal dalam sunnah dalam shalat ini terlewatkan, maka dianjurkan menggantinya dengan sujud sahwi di akhir shalat sebelum salam.
Qunut dalam Shalat Subuh sebagai Sunnah dalam Shalat
Salah satu sunnah dalam shalat yang dianjurkan adalah qunut dalam shalat Subuh, yaitu doa yang dibaca saat berdiri setelah rukuk pada rakaat kedua. Sunnah dalam shalat ini didasarkan pada riwayat dari Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu, yang menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam selalu melakukan qunut dalam shalat Subuh sampai beliau wafat.
Bacaan qunut dalam sunnah dalam shalat ini memiliki makna permohonan hidayah, perlindungan dari keburukan, serta permintaan ampun kepada Allah.
Qunut dalam Shalat Witir di Separuh Terakhir Bulan Ramadhan sebagai Sunnah dalam Shalat
Selain dalam shalat Subuh, sunnah dalam shalat juga mencakup qunut dalam shalat witir di separuh terakhir bulan Ramadhan. Dalam hadits riwayat Abu Daud, disebutkan bahwa Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu mengimami shalat witir dan membaca qunut di separuh terakhir bulan Ramadhan.
Qunut dalam shalat witir sebagai sunnah dalam shalat ini tidak diwajibkan setiap saat, tetapi dianjurkan terutama pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan untuk memohon pertolongan dan keberkahan dari Allah.
Catatan Penting tentang Sunnah Ab’adh dalam Shalat
Dalam sunnah dalam shalat, tiga amalan—tasyahud awal, qunut Subuh, dan qunut witir—termasuk Sunnah Ab’adh karena kedudukannya yang lebih dekat dengan rukun shalat. Jika seseorang lupa melakukannya, dianjurkan menggantinya dengan sujud sahwi sebagai penyempurnaan sunnah dalam shalat.
Beberapa hal yang berkaitan dengan sunnah dalam shalat dalam kategori Sunnah Ab’adh:
Shalawat kepada Nabi dalam tasyahud awal termasuk sunnah dalam shalat yang dianjurkan.
Shalawat kepada keluarga Nabi tidak dianjurkan dalam tasyahud awal, tetapi dianjurkan dalam tasyahud akhir sebagai sunnah dalam shalat.
Bacaan Qunut sebagai Sunnah dalam Shalat Witir
Dalam sunnah dalam shalat, bacaan qunut dalam shalat witir mengandung doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu:
اللهم اهدني فيمن هديت، وعافني فيمن عافيت، وتولني فيمن توليت، وبارك لي فيما أعطيت، وقني شر ما قضيت، فإنك تقضي ولا يقضى عليك، وإنه لا يذل من واليت، ولا يعز من عاديت، تباركت ربنا وتعاليت
Bacaan qunut dalam sunnah dalam shalat ini mencerminkan permohonan hidayah, perlindungan, dan keberkahan dari Allah.
Kesimpulan tentang Sunnah dalam Shalat
Sunnah dalam shalat, baik sebelum maupun setelah memasuki shalat, memiliki keutamaan dalam menyempurnakan ibadah. Sunnah Ab’adh seperti tasyahud awal dan qunut dapat ditebus dengan sujud sahwi jika terlewatkan. Qunut dalam shalat Subuh dan shalat witir di separuh terakhir bulan Ramadhan merupakan sunnah dalam shalat yang dianjurkan untuk menambah kesempurnaan
BACA JUGA:
Sunah dalam saolat adalah amalan yang dianjurkan tetapi tidak wajib. Jika dikerjakan, mendapat pahala, dan jika ditinggalkan, tidak berdosa. Berikut beberapa keunggulan sunah dalam sholat:
1. Menyempurnakan Sholat
Sunah-sunah dalam sholat membantu meningkatkan kualitas ibadah dan menyempurnakan kekurangan dalam sholat wajib.
2. Menambah Pahala
Mengamalkan sunah dalam sholat mendatangkan pahala tambahan di sisi Allah.
3. Mendapat Syafaat di Akhirat
Shalat sunah, terutama seperti tahajud dan witir, disebutkan dalam hadis dapat memberikan syafaat bagi pelakunya pada hari kiamat.
4. Menambah Kekhusyukan dalam Shalat
Sunah dalam shalat seperti membaca doa istiftah, tuma’ninah dalam rukuk dan sujud, serta memperlama sujud dapat meningkatkan kekhusyukan dan menghadirkan rasa lebih
REDAKTUR: AHMAD ANDIKA | SUMBER: RUMAYSHO