PERTAMA-TAMA, Sebelum membaca Alquran, surah apa pun itu kita memang diperintahkan untuk membaca ta’awwuz terlebih dahulu. Namun berbeda dengan Surah At-Taubah.
Perintah membaca ta’awwuz ini ditegaskan dalam Alquran surah an-Nahl ayat
98. Artinya, “Apabila kamu membaca Alquran, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari (godaan) setan yang terkutuk.”
Adapun basmalah, memang hanya surah at-Taubah (sering pula disebut sebagai surat Bara’ah) yang tak diawali dengan “Bismillahirrahmanirrahim.”
Karena itu, para ulama qira’at umumnya bersepakat, tidak membaca basmalah pada awal surah tersebut. Memang, ada juga yang membolehkannya, setelah menganalisis sebab tidak dicantumkannya basmalah pada surah at-Taubah.
Berikut beberapa alasan mengapa surah At Taubah tidak diawali dengan bismillah:
Pertama, karena Surah At-Taubah mengandung ancaman kepada orang- orang musyrik. Padahal, basmalah mengandung makna rahmat.
Maka, tak wajar bila membaca basmalah untuk ayat-ayat yang ditujukan kepada mereka.
BACA JUGA: 2 Surat yang Dibaca ketika Shalat Sunnah Qabliyah Shubuh
Dijelaskan dalam buku Mu’jizat Alquran karya Muhammad Mutawalli Sya’rawi (2022), alasan kenapa surat At-Taubah tidak ada bismillah adalah karena surat ini mengisahkan tentang orang- orang yang jauh dari rahmat Allah SWT. Sehingga, orang-orang tersebut tidak boleh dimuliakan menggunakan lafaz-Nya.
Allah SWT telah menutup rahmat kepada golongan orang yang dibicarakan dalam surat ini. Kalimat bismillahirahmanirahim yang artinya “dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” seakan tidak pantas disandingkan untuk mereka.
Rahmat serta keamanan dalam lafaz bismillah hanya pantas didapatkan oleh hamba yang beriman. Dalam buku Tafsir Al Azhar Jilid 4 karya Hamka, dijelaskan bahwa Sufyan bin Uyainah berkata: “Sungguh di permulaan surah ini (At-Taubah) tidak ditulis bismillahirrahmanirrahim disebabkan karena lafadz basmalah adalah rahmat. Dan rahmat itu adalah keamanan. Sedangkan surah ini diturunkan kepada orang-orang munafik dan dalam keadaan perang. Dan rasa aman itu tidak untuk orang-orang seperti mereka.” (HR. Muslim)
Para sahabat pun sepakat untuk tidak mencantumkan lafaz bismillah dalam surat At-Taubah karena ingin mengikuti jalur periwayatan yang diterima dari Rasulullah. Dalam kisahnya, Rasulullah menerima surah At-Taubah dari malaikat jibril di Madinah tanpa menggunkan bismillah.
Kedua, tidak dicantumkannya basmalah pada awal surah kesembilan itu adalah karena Surah At-Taubah diduga sebagai kelanjutan daripada surah al-Anfaal (surat kedelapan).
Jika memang surah Bara’ah merupakan lanjutan surat sebelumnya, maka tidak ada alasan untuk melarang membaca basmalah pada awal surah Bara’ah. Sebab, tidak ada halangan atau larangan membaca basmalah pada awal setiap juz yang biasanya merupakan pertengahan (lanjutan) dari satu surah. Akan tetapi, pendapat ini tidak didukung oleh banyak ulama.
Mengutip jurnal Sisstematika Susunan Surat Di Dalam Al-Quran tulisan Anshagaraddin Ma, surah At-Taubah ditulis dan disusun oleh Utsman bin Affan. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Astah dari Ismail bin Abbas yang mengatakan:
“Utsman bin Affan yang memerintahkan kepada para sahabat untuk mengurutkan surat-surat yang panjang. Kemudian ia menjadikan surah Al-Anfal dan surah At-Taubah kedalam kelompok tujuh atau surah yang ke tujuh. Dan dia tidak memisahkan antara surah Al- Anfal dan surah At-Taubah dengan Basmalah.” (HR. Tirmidzi)
Dijelaskan pula dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, surah Al-Anfal dan surah At-Taubah memiliki kemiripan dalam hal isi dan kisah. Jadi, kedua ssurah ini ditangguhkan penempatannya dalam Al-Quran, kemudian diletakkan secara berurutan.
BACA JUGA: Kenapa QS At Taubah Dimulai tanpa Basmallah?
LALU BAGAIMANA CARA MEMBACANYA?
Setelah mempelajari alasan-alasan dibalik tidak ditulisnya basmalah diawal surah At-Taubah atau Bara’ah, kali ini kita akan mempelajari tentang bagaimana kita membaca surah At-Taubah atau Bara’ah, baik saat memulai dari surah At-Taubah maupun memulai akhir surah Al-Anfal.
Ada 5 (lima) model cara membaca awal surat At-Taubah atau Bara’ah dengan kombinasi waqaf (menghentikan bacaan) dan atau washal (menyambungkan bacaan). Baik dari awal surat At-Taubah maupun jika kita memulai membaca dari surat sebelumnya yaitu surat Al-Anfal.
Membaca Dari Awal Surah At-Taubah
Yang dimaksud dengan membaca awal surat at-Taubah adalah kita akan mulai membaca al-Quran (ibtida’) dari ayat pertama surat at- Taubah. Cara membaca awal surat at-Taubah demikian, setidaknya ada dua macam cara kombinasi dengan ta’awudz.
Pertama, dengan cara waqaf (menghentikan bacaan).
Ini tidak berbeda dengan membaca ayat pada umumnya. Selain itu, ini adalah cara paling umum digunakan ketika membaca awal surat at-Taubah (Bara’ah). Caranya adalah kita membaca ta’awudz, lalu kita berhenti sejenak sekitar 2 detik lalu kita menarik nafas dan mulai membaca awal surah At-Taubah.
Kedua, dengan cara washal (menyambung bacaan).
Caranya adalah kita membaca ta’awudz lalu disambungkan dengan awal ayat pertama surat at-Taubah dalam satu nafas (tanpa berhenti atau menarik nafas). Cara ini tidak umum digunakan karena harus membutuhkan nafas yang panjang.
Membaca Awal Surah At-Taubah dari Surat Al-Anfal
Yang dimaksud dengan membaca awal surat at-Taubah dari surat al- Anfal adalah kita tidak memulai membaca dari ayat pertama surat at- Taubah, melainkan kita membaca surat sebelumnya dan disambung dengan surat at-Taubah, sehigga tidak ada ta’awudz karena kita tidak ibtida’ di surat at-Taubah.
Setidaknya ada tiga macam cara membaca awal surat at-Taubah untuk model seperti ini. Untuk memudahkan penerapan contoh, kita ambil cara membaca potongan akhir dari ayat terakhir surat al-Anfal dan potongan awal surat at-Taubah.
Pertama, dengan cara waqaf (menghentikan bacaan).
Cara mengoprasionalkan bacaan waqaf ini adalah berhenti pada ayat terakhir surah Al-Anfal ( عليم شئ بكل هللا ان) lalu mengambil nafas kira-kira 2 detik kemudian melanjutkan membaca surah At-Taubah.
Ketika dalam keadaan berhenti ( antara dua surah Al-Anfal dan At- Taubah) seorang qari’ boleh menambahkan bacaan isti’adzah (ta’awudz). Dalam hal ini, membaca isti’adzah dianjurkan.
BACA JUGA: Ini 5 Pendapat Mengenai Surat At-Taubah yang Tak Diawali dengan Bismillah
Kedua, dengan cara washal (menyambungkan bacaan).
Cara mengoprasionalkan bacaan ini adalah dengan menyambung antara kedua surah Al-Anfal dan Surah At-Taubah tanpa mengambil nafas, sebagaimana menyambung antar dua ayat yang berdampingan.
Dalam hal ini, seorang Qari’ tidak perlu membaca kalimat isti’adzah.
Ketiga, dengan cara saktah (berhenti sejenak tanpa mengambil nafas).
Cara mengoprasionalkan ini adalah berhenti sejenak pada ayat akhir surah Al-Anfal kira-kira 2 detik dengan menahan nafas, kemudian melanjutkan awal surah At-Taubah. Dalam hal ini pula seorang qari’ tidak perlu membaca kalimat isti’adzah.
Demikianlah merupakan penjelasan tentang mengapa surah At- Taubah tidak menggunakan basmalah, dan bagaimana cara kita untuk membaca surat tersebut dari awal surat maupun dari awal surah At-Taubah dari Al-Anfal. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. []