BAGAIMANA kita berinteraksi dengan anak perempuan atau anak laki-laki di usia ke-14 tahun ketika seorang ayah atau ibu menyingkap adanya surat-surat cinta yang dikirim kepadanya atau yang ia kirim sendiri? Bagaimana cara mendidik yang benar dalam berinteraksi dengan keadaan seperti ini?
Pertama: Hindari terjadinya kegelisahan secara langsung. Kegelisahan yang jelas pada masalah ini tidak akan muncul kecuali bagaikan pagar yang tinggi di antara orang tua.
Kedua: Mengetahui alasan apa yang mendorong seorang gadis menulis surat-surat ini. Mengetahui alasan tersebut akan membantu menemukan solusi. Para psikolog menyebutkan bahwa seorang gadis remaja kadang rindu kehangatan dan perhatian setelah ia mengenal perbedaan yang terjadi pada dirinya dan melahirkan sensitivitas kewanitaan padanya. Itulah sensitivitas yang berteriak meminta pengakuan darinya dan dari keluarganya. Seorang ibu sebaiknya memperhatikan ketika anak gadisnya mengatur barang-barangnya, mengambil pakaian-pakaiannya dan peralatan kecantikannya. Anak gadisnya mungkin ingin berkata kepada ibunya: “Maaf ibu, aku sudah besar dan aku lebih pantas berada di singgasana kewanitaan rumah ini.”
BACA JUGA: Ibu pada Anak Gadisnya: Perangai Kekasihmu Buruk, dan Kaulanggar PerintahNya
Seorang gadis yang mencari perhatian dan pengayoman yang layak dari seseorang yang dicintainya bisa masuk ke khayalan yang begitu banyak. Dan umumnya, inilah yang menjadi sebab para kaum wanita terdorong menyelami percobaan-percobaan ini dan berbicara kepada seorang pemuda. Ia mencari perasaan senang bahwa dirinya adalah perempuan. Dan di sana pasti ada yang menyukainya dari jenis kelamin lain. Bisa jadi inilah yang sedang dicari-cari anak gadismu. Atau mungkin ada sebab-sebab lain yang mendorongnya menulis surat-surat sebagai hiburan dan menghabiskan waktu senggang atau kebosanan.
Apapun alasannya, yang jelas, Anda harus mengetahuinya. Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah membangun jembatan persahabatan bersama kaum remaja. Persahabatan ini adalah perlindungan pertama bagi anak-anak kita dari terjerumus menjadi korban penyimpangan masyarakat dan zaman. Ia tidak akan bisa sampai kepada persahabatan ini melainkan dengan bersikap tenang, mengambil hikmah dan santai dalam mengatasi segala sesuatu.
Duduklah bersamanya dan tanyakan kepadanya tentang seseorang dan seluk-beluknya: namanya, sifat-sifatnya, pekerjaannya dan apakah ia menyadari bahwa pemuda itu cocok baginya sebagai suami? Buatlah komentar-komentarmu dalam bentuk pertanyaan. Apakah kamu merasa bahwa pemuda itu adalah calon suami yang sesuai? Apabila ia menginginkanmu sebagai seorang istri lalu kenapa ia tidak datang melalui pintu (melalui ayah dan mengutarakan niatnya secara resmi dan apabila ia menggunakan banyak alasan maka ia harus tahu bahwa pemuda itu tengah menipunya, dan mempermainkannya.
Katakan kepadanya: Apakah setelah …? Dan apa setelah … Sampai pada akhirnya menyudahi hubungan secara terus-terang. Akan lebih baik lagi kalau sang ibu menerangkan kepada anaknya itu bahwa sesungguhnya kita ini adalah seorang muslim dan Allah tidak mengharamkan cinta di antara suami-istri. Akan tetapi, Dia menjadikan pada setiap muslim rambu-rambu dan jendela-jendela syariah. Dan hendaknya manusia mengenalnya, memberikan cinta dan hatinya kepada orang yang layak, yakni manusia yang akan mengikatnya.
Apapun bentuk kasih sayang yang tidak resmi yang akan engkau masuki sekarang akan membuatnya bingung. Karena perasaan-perasaannya saat ini berbolak-balik. Katakan kepada anak gadis Anda itu, misalnya: “Apakah kamu ingat kemarin ketika kamu masih kecil. Dulu kamu menyukai makanan si fulan dan sekarang kamu membencinya. Dahulu kamu menyukai warna ini dan sekarang perasaanmu telah berubah terhadapnya. Bagaimana mungkin kamu bisa menjamin bahwa perasaan-perasaanmu itu akan stabil terhadap sesuatu jangka panjang seperti ini?”
BACA JUGA: Ini loh Keutamaan Mendidik Anak Perempuan
Ceritakan kepadanya tentang kisah-kisah para pemudi yang masuk dan tergiring ke dalam percobaan ini, apa yang terjadi pada mereka dan apa yang menimpa mereka akibat penyimpangan ini.
Pada akhirnya, kami menegaskan keharusan membangun jembatan persahabatan dengan anak gadis apabila Anda ingin sang anak merespon dan mendengarkan. Sebaiknya, Anda mengerahkan segala kemampuan untuk mencintainya dan meyakinkannya bahwa Anda perhatian kepadanya, mengkhawatirkannya jatuh ke dalam kesalahan sebagaimana kerinduan seorang kekasih kepada kekasihnya, teman kepada temannya. Dengan begitu, Anda bisa merebut hatinya dan ia sendiri siap menerima setiap nasihat dan bimbingan Anda.
Semua anggota keluarga (ayah, ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan, nenek, kakek, paman, bibi dan semua kerabatnya) harus merebut cintanya, menerima dan memuaskannya dengan kata-kata pujian dan kekaguman kepadanya dan setiap perbuatan baik yang ia lakukan: memuji kecantikannya, rambutnya, perasaannya, kelembutannya, adabnya, agamanya, kehidupannya dan seluruh amal yang ia lakukan di rumah bagaimana pun sederhananya, kalimat-kalimat baik dan indah yang ia dengar tanpa berlebih-lebihan sehingga orang yang memuji tidak kehilangan manfaatnya. []