SHALAT Zhuhur merupakan salah satu shalat wajib yang dikerjakan di waktu siang. Seperti diketahui, shalat merupakan tiang agama. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Shalat adalah tiang agama, barang siapa mendirikannya, maka sungguh ia telah menegakkan agama (Islam) itu dan barang siapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu.” (HR Baihaqi)
BACA JUGA: Ini Surat Pilihan yang Umumnya Dibaca Ketika Shalat Tarawih
Shalat juga merupakan salah satu dari Rukun Islam yang lima. Shalat wajib dilaksanakan sebanyak lima kali dalam sehari semalam. Tata caranya telah dicontohkan Rasulullah SAW.
Dalam sebuah hadis beliau bersabda:
صلوا كما رأيتموني أصلي
“Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat.” (HR. Bukhari)
Adapun ayat dan surat yang dibaca Rasulullah SAW dalam shalat itu berbeda-beda. Hal ini bergantung pada shalat lima waktu yang beliau kerjakan.
Dikutip dari buku Sifat Shalat Nabi karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, disebutkan bahwa pada rakaat pertama dan kedua shalat zhuhur beliau membaca Al Fatihah dan dua surat (masing-masing rakaat satu surat).
Beliau SAW lebih memanjangkan bacaan pada rakaat pertama, tidak sebagaimana bacaan pada rakaat kedua (HR Bukhari dan Muslim).
Pernah sholat zhuhur sudah mulai didirikan, lalu seseorang pergi ke Baqi, dan buang hajatnya, (lalu ia pulang ke rumahnya), lalu berwudhu, kemudian datang ke masjid, ternyata Rasulullah masih pada rakaat pertama karena panjangnya bacaan beliau,” (HR Bukhari dan Muslim).
BACA JUGA: Selain Al Fatihah, Inilah Surat Pilihan yang Dibaca Rasulullah dalam Shalat
“Para sahabat mengira Rasulullah melakukan hal tersebut agar orang-orang mendapati rakaat pertama,” (HR Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah).
“Beliau membaca sekitar 30 ayat dalam setiap rakaat, sepanjang bacaan surat as-Sajdah (QS. 32: 30 ayat), yang di dalamnya sudah termasuk Al Fatihah,” (HR Ahmad dan Muslim).
“Terkadang Beliau membaca surat Was samaa-i wath thaariq (Ath Thariq), Was samaa-i dzaatil buruuj (Al Buruj), Wal laili idzaa yaghsyaa (Al Lail) dan surat-surat yang semisalnya,” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
“Kadang beliau membaca Idzas samaa-un syaqqat (al-Insyiqaq) dan yang semisalnya,” (HR Ibnu Khuzaimah).
“Para shahabat mengetahui bacaan Rasulullah pada sholat zhuhur dan ashar dari gerakan jenggotnya,” (HR al-Bukhari dan Abu Dawud).
Rasulullah menjadikan dua rakaat terkahir shalat Dzuhur lebih singkat daripada dua rakaat pertama yakni sekitar setengahnya atau sepanjang lima belas ayat. Terkadang, hanya membawa surat Al Fatihah saja.
BACA JUGA: Bacaan Shalat Wajib 5 Waktu
Beliau SAW pernah memerintahkan seseorang yang tidak benar shalatnya untuk membaca surat Al Fatihah di setiap rakaat shalat. Beliau bersabda kepadanya setelah menyuruhnya membaca Al Fatihah pada rakaat pertama, “Kemudian lakukan hal seperti ini pada semua shalatmu (dalam riwayat lain juga di sebutkan dalam setiap rakaat).” (HR Ahmad)
https://www.youtube.com/watch?v=oIuZQuVwcds&t=51s
Terkadang beliau SAW juga memperdengarkan ayat yang dibacanya kepada para Sahabat (HR Bukhari dan Muslim).
Para sahabat pun mendengarkan dari beliau dengungan QS Al A’la dan QS Al Ghasiyah (HR Ibnu Khuzaimah).
Adakalanya Rasulullah SAW pun membaca QS Al Buruj, QS At Thariq, dan surat-surat lain yang sejenisketika shalat Zhuhur. Adakalanya Beliau juga membaca QS Al Lail dan sejenisnya. []
Jangan menganggap shalat sebagai beban. Karena Allah jutru menjadikan shalat bagi kita untuk meringankan beban. – Dr. Bilal Philips
Yang membedakan antara orang beriman dengan tidak beriman adalah meninggalkan shalat.
Shalat lebih baik daripada tidur.
Seandainya kamu tahu betapa dahsyatnya sujud, kamu pasti tidak akan pernah mengangkat kepalamu dari tanah.
Jangan pernah melewatkan shalat. Karena ada jutaan manusia di alam kubur yang ingin dihidupkan kembali hanya untuk bersujud kepada Allah sekali lagi.
Kegelisahan hilang saat shalat dimulai.
Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Amalan apa yang paling baik di sisi Allah wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ialah shalat tepat pada waktunya.”
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. – (Q.S Al-Baqarah: 45)