ADA surat Al-Qur’an yang diturunkan hanya untuk menjelaskan kemenangan Mukminin saja. Kemenangan Mukminin menjadi tema sentralnya. Yaitu, surat An-Nashr, Al-Fath dan Al-Hasyr.
Kemenangan Mukminin atas seluruh para penentangnya baik Munafikin, Musyrikin, Kafirin dan Yahudi. Dan di ragam surat lainnya juga menjelaskan kemenangan Mukminin, walaupun tidak menjadi tema sentralnya. Artinya, selama menjadi mukmin, kemenangan pasti diraihnya.
Bagaimana dengan Yahudi yang zalim? Selalu dikaitkan dengan kekalahan. Ada yang dijelaskan kekalahannya secara spesifik di daerah tertentu, maupun secara umum. Artinya, di semua medan pertempuran, Yahudi akan mengalami kekalahan yang telak dan menyakitkan.
Ada surat yang diturunkan untuk menjelaskan kekalahan Yahudi bani Nadhir di Madinah, yaitu surat Al-Hasyr. Menjelaskan kekalahan Yahudi di Khaibar, yaitu surat Al-Fath. Menjelaskan kekalahan Yahudi di seluruh front pertempuran bila melakukan kezaliman, yaitu surat Al-Isra.
Yahudi itu hidup berkelompok. Kekalahan Yahudi Bani Nadhir di surat Al-Hasyr, menandakan bila berperang dengan mengandalkan satu komunitas Yahudi, maka akan kalah. Sedangkan kekalahan di Khaibar, menandakan, bila Yahudi dari seluruh dunia berkumpul dalam satu tempat, seperti menjajah Palestina, dengan bahu membahu menyatukan kekuatannya, maka akan tetap terkalahkan dengan menyakitkan.
Oleh sebab itu, para faksi perlawanan Palestina, sering bersyair tentang kekalahan Yahudi di Khaibar untuk menggelorakan semangat rakyat Palestina dan menciutkan nyali penjajah Israel akan fakta sejarah bahwa apapun kekuatan penjajah Israel akan tetap terkalahkan.
Takdir Yahudi yang zalim itu hanya 4 (empat). Pertama, Allah hanya memberikan 2 (dua) kesempatan pengrusakan dalam seluruh rentang kehidupannya. Ini bentuk penjagaan Allah atas kemanusiaan manusia dan alam semesta dari kehancuran.
BACA JUGA: Cara Allah SWT Berkisah Kepada Rasulullah ﷺ
Kedua, terusir dari tempat tinggalnya. Ketiga, Allah memasukan ketakutan ke dalam hatinya sehingga mereka merobohkan benteng-benteng dan rumahnya sendiri. Keempat, diazab. Itulah akhir kezaliman Yahudi. []