SURGA adalah sebuah tempat di alam akhirat yang identik dengan beragam kenikmatan. Surga dijanjikan Allah bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya.
Allah Ta’ala berfirman dalam satu Hadis Qudsi: “Aku persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga dan tak pernah terbayang di benak siapa pun (manusia)”.
Dalam Alquran, Allah juga berfirman:
فَلَا تَعۡلَمُ نَفۡسٌ مَّاۤ اُخۡفِىَ لَهُمۡ مِّنۡ قُرَّةِ اَعۡيُنٍۚ جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ
“Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 17)
BACA JUGA: 4 Golongan yang Dirindukan Surga, Salah Satunya Ahli Puasa di Bulan Ramadhan
Surga akan menjadi tempat tinggal orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengerjakan kebajikan ketika mereka hidup di dunia.
Dalam Kitab Raunaqul Majalis disebutkan ada empat golongan manusia yang dirindukan surga. Mereka adalah:
- Taalil-Qur’ani (orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an).
- Haafizhul-Lisan (orang yang memelihara lisannya).
- Muth’imul-ji’aan (orang yang memberi makan orang kelaparan).
- Shoimiin fii syahri Romadhon (orang yang berpuasa di bulan Ramadhan)
BACA JUGA: Jadilah Pemuda yang Dirindukan Surga
Dalam satu Hadis Sahih dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَن أنْفَقَ زَوْجَيْنِ مِن شيءٍ مِنَ الأشْياءِ في سَبيلِ اللَّهِ، دُعِيَ مِن أبْوابِ، – يَعْنِي الجَنَّةَ، – يا عَبْدَ اللَّهِ هذا خَيْرٌ، فمَن كانَ مِن أهْلِ الصَّلاةِ دُعِيَ مِن بابِ الصَّلاةِ، ومَن كانَ مِن أهْلِ الجِهادِ دُعِيَ مِن بابِ الجِهادِ، ومَن كانَ مِن أهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِن بابِ الصَّدَقَةِ، ومَن كانَ مِن أهْلِ الصِّيامِ دُعِيَ مِن بابِ الصِّيامِ، وبابِ الرَّيّانِ
“Siapa yang berinfak sedikit saja untuk dua kendaraan di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga: wahai hamba Allah ini adalah hasil kebaikanmu! Jika ia ahli salat, maka akan dipanggil dari babus shalah (pintu salat), jika ia ahli jihad maka akan dipanggil dari babul jihad (pintu jihad), jika ia ahli sedekah maka akan dipanggil dari babus shadaqah (pintu sedekah), jika ia ahli puasa maka akan dipanggil dari pintu puasa atau babur rayyan (pintu ar Rayyan).” (HR. Al-Bukhari, Muslim) []
Referensi: Raunaqul Majalis