DAMASKUS — Pemerintah Suriah mengutuk pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyebut, “sudah waktunya mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.”
Dalam pernyataannya, pemerintah Suriah mengatakan mereka akan mengembalikan wilayah itu menjadi milik mereka ‘dengan segala cara yang mungkin dapat dilakukan’.
BACA JUGA: Donalad Trump: Ini Saatnya AS Akui Kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan
Dalam pernyataan yang dipublikasikan kantor berita Suriah ini, sumber dari Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan, perkataan Trump tersebut menunjukan ‘dukungan bias Amerika Serikat’ terhadap Israel.
“Tidak mengubah realita Golan dari dulu dan akan selalu milik Suriah, Arab,” kata sumber tersebut, Jumat (22/3/2019).
Dataran Tinggi Golan terletak sekitar 60 Km sebelah barat daya ibu kota Suriah, Damaskus. Luasnya sekitar 1.200 Km persegi.
Israel merebut sebagian besar wilayah Golan dari Suriah pada tahap penutupan perang Timur Tengah 1967.
“Bangsa Suriah lebih bersemangat lagi untuk membebaskan tanah berharga Negeri Suriah dengan segala macam cara,” kata sumber dari Kementerian Luar Negeri tersebut.
Menurutnya, pernyataan Trump tentang wilayah Golan sangat tidak ‘bertanggung jawab’ dan menunjukkan adanya upaya ‘melanggar’ hukum internasional.
BACA JUGA: Israel Usir Pengungsi Suriah yang Dekati Perbatasan di Golan
Trump diketahui telah mengeluarkan pernyataan di Twitter terkait Golan.
“Setelah 52 tahun, saatnya bagi Amerika Serikat untuk sepenuhnya mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, yang sangat penting bagi keamanan strategis dan keamanan bagi negara Israel dan stabilitas regional!,” tulis Trump via di akun Twitter-nya, Kamis (21/3/2019).
Pernyataan itu mengubah kebijakan luar negeri AS dengan sangat dramastis yang memberikan dukungan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjelang pemilu. []
SUMBER: REUTERS