SURIAH–Rezim Suriah dan sekutunya, Rusia, secara sengaja menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil. Pernyataan ini disampaikan Kepala Hak Asasi Manusia PBB Michelle Bachelet pada Rabu (19/2/2020), Al Jazeera melaporkan.
Bachelet menjelaskan bagaimana dia merasa “ngeri” oleh gelombang pertempuran di Suriah barat laut. Ia juga menyerukan lembaga bantuan kemanusiaan untuk membantu eksodus warga sipil terbesar sejak Perang Dunia II.
“Tidak ada tempat berlindung yang aman sekarang. Dan ketika serangan rezim berlanjut dan orang-orang dipaksa masuk ke daerah kantong kecil bahkan lebih kecil, saya khawatir semakin banyak orang akan terbunuh,” kata Bachelet.
BACA JUGA; Balas Dendam, Turki Tewaskan 30 Tentara Suriah dengan F-16
Dia juga menyerukan pada Jumat (14/2/2020) agar pasukan rezim dan kelompok oposisi segera menghentikan permusuhan mereka di provinsi Idlib yang dikuasai oposisi Suriah. Ia mengatakan upaya gencatan senjata terakhir lagi-lagi gagal melindungi warga sipil.
Serangan rezim terbaru, yang didukung oleh Rusia, telah memaksa ratusan ribu orang melarikan diri untuk menyelamatkan hidup. Serangan juga telah membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal selama musim dingin yang berat.
“Saya meminta tempat untuk melindungi anak-anak saya,” kata Fared Alhor, seorang aktivis media lokal, berbagi video dari Idlib. “Bom tidak membunuh mereka, namun aku tidak ingin mereka mati kedinginan,” tambahnya.
Sementara itu, delegasi Turki yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Sedat Onal bertemu dengan para diplomat Rusia untuk pembicaraan hari kedua di Moskow kemarin, dengan tidak ada kesepakatan yang ditandatangani mengenai situasi di Idlib.
BACA JUGA: Puluhan Tentara Turki Gugur, Erdogan Ancam Serang Pasukan Suriah
Pada Rabu (19/2/2020), jet Rusia mengintensifkan serangan udara di pedesaan Aleppo dan Idlib yang melukai warga sipil. Sementara kelompok oposisi menargetkan kota Saraqeb dengan granat berpeluncur roket, Badan Pengamatan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan.
Kelompok pertahanan sipil White Helmet dari Idlib juga mengatakan bahwa tiga warga sipil tewas dalam serangan Rusia dan sembilan lainnya terluka. []
SUMBER: MEMO