SURIAH—Lempar batu sembunyi tangan. Itulah peribahasa yang cocok untuk menggambarkan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Bukannya bertanggungjawab dan mengaku bersalah, Assad justru menyalahkan Israel atas jatuhnya pesawat Rusia yang terjadi pada Senin (17/9/2018).
Assad mengaku militer Suriah secara tak sengaja menembak jatuh pesawat tempur milik sekutunya, Rusia, kala Suriah hendak melumpuhkan rudal Israel.
“Insiden yang tidak menguntungkan ini adalah hasil dari arogansi dan kebejatan Israel,” kata Assad, sekaligus mengirim surat belasungkawa kepada Rusia atas kematian 15 anggota awak Rusia yang tewas dalam insiden salah tembak tersebut.
BACA JUGA: Prancis Siap Serang Rezim Assad Jika Terbukti Gunakan Senjata Kimia
“Kami menyatakan peristiwa tragis seperti itu tidak akan memengaruhi kami untuk berhenti melanjutkan perang melawan terorisme,” lanjut Assad dalam surat yang diterbitkan oleh agen resmi Sana.
Pesawat Rusia itu jatuh oleh sistem pertahanan udara S-200 buatan Suriah dan semua penumpangnya tewas.
Israel kerap menargetkan fasilitas militer Suriah yang diklaim sebagai gudang senjata. Selanjutnya senjata-senjata ini dikirim atas nama Iran kepada kelompok Syiah Lebanon Hizbullah.
Presiden Rusia Vladmir Putin menggambarkan insiden kali sebagai ‘kebetulan yang tragis.’ Putin tak menyalahkan Suriah, justru ia memperingatkan Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu untuk tidak melakukan operasi bayangan semacam itu di masa depan. Meski jadi korban, Putin berjanji untuk terus meningkatkan keamanan bagi pasukan Rusia di Suriah.
Netanyahu tidak diam saja. Ia mengungkapkan kesedihan kepada Putin lewat panggilan telepon, dan menawarkan untuk membantu Rusia dalam penyelidikan. Namun Netanyahu bersikeras bahwa pesawat Rusia ditebang oleh “Senjata anti-rudal Suriah” yang tidak akurat.
Dalam beberapa bulan terakhir Israel telah meningkatkan serangannya di Suriah terhadap rezim-Assad yang menjadi sekutu Iran.
Sebuah jet militer Rusia yang membawa 14 personil hilang dari radar saat ia terbang di lepas pantai Suriah Senin (17/8/2018) malam, bertepatan dengan serangan udara Israel yang diluncurkan di seluruh negeri.
BACA JUGA: Sebuah Buku Ungkap Rencana Trump Bunuh Bashar Assad
Rusia mengatakan nasib pesawat dan awaknya “tidak diketahui” tetapi pencarian awak pesawat sedang berlangsung. “Kontak dengan awak pesawat Il-20 Rusia hilang di atas Laut Mediterania 35 kilometer dari pantai Suriah ketika kembali ke pangkalan udara Hmeimim,” kata kementerian pertahanan Rusia mengatakan Selasa pagi.
Insiden salah tembak ini adalah yang terburuk antara Moskow dan rezim Suriah sejak pasukan Rusia melakukan intervensi di negara itu pada akhir 2015.
Rusia adalah pendukung setia Assad untuk kembali menguasai Suriah dari kelompok-kelompok anti-rezim. []
SUMBER: ALARABY