INGGRIS— Delapan sekolah yang didanai pemerintah Inggris dikabarkan telah memperbolehkan anak-anak didiknya mengenakan jilbab. Temuan ini berdasarkan penelitian yang diterbitkan The Sunday Times pekan ini. Penelitian ini fokus terhadap petunjuk kode etik yang diterbitkan di 176 sekolah Muslim di Inggris, yang sebagian besar bersifat pribadi.
Melansir Zerohedge pada Rabu (27/9/2017), penemuan baru ini menunjukkan bahwa sekolah negeri di Inggris juga ikut mengizinkan murid-muridnya—bahkan meski masih berusia empat tahun—untuk berjilbab. Hal ini telah memicu kemarahan publik non-Muslim Inggris. Terutama lantaran tiga sekolah tersebut adalah sekolah tingkat dasar (termasuk taman kanak-kanak).
Dalam laporannya The Sunday Times menulis:
“Empat anak Muslim diketahui telah ‘dipaksa mengenakan jilbab’ sebagai bagian dari seragam sekolah yang disetujui di sekolah-sekolah Islam yang didanai pemerintah, kata para aktivis kepada para menteri. Menurut penelitian oleh National Secular Society, jilbab tersebut tampaknya menjadi seragam wajib di delapan sekolah Islam yang didanai pemerintah di Inggris, termasuk tiga sekolah dasar. Sebanyak 51 sekolah Islam swasta yang disurvei oleh masyarakat juga mewajibkan jilbab untuk dikenakan oleh murid perempuan. Sedangkan 18 sekolah mengatakan mengenakan penutup kepala adalah opsional.”
Hal yang mengejutkan adalah satu sekolah khusus bernama Independent Olive Secondary mensyaratkan bahwa, “Rambut harus ditutupi oleh kerudung hitam; di luar Sekolah, wajah harus ditutupi,” sementara sekolah Inggris yang lain menyatakan dengan tegas bahwa,”Sangat penting bahwa seragam itu harus sesuai dan jilbab untuk menutupi dengan kepala.”
Bahkan Sekolah Putri Tayyibah di London memperingatkan: “Sekolah tidak mau berkompromi mengenai masalah apa pun terkait seragam, semuanya harus berjilbab.”
Selain delapan sekolah swasta yang mewajibkan jilbab, tiga belas sekolah lainnya menyebutkan jilbab adalah ‘opsional’ sebagai bagian dari kebijakan seragam mereka. []